Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Muhaimin, Ma'ruf Amin Akan Buat Gebrakan untuk Naikkan Elektabilitas

Kompas.com - 08/10/2018, 16:20 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tak sependapat jika sosok calon wakil presiden Ma'ruf Amin disebut tak berpengaruh terhadap elektabilitas calon presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019.

Hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC), Minggu (7/10/2018), menyebutkan, kehadiran cawapres belum memiliki dampak besar kepada elektabilitas capres, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.

"Pasti ada kontribusinya, cuma penambahannya berapa, saya kira itu lecutan. SMRC melecut kami. Aslinya pasti ada kontibusinya," ujar Muhaimin, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/10/2018).

Baca juga: Maruf Amin: Danau Toba Itu Indah Sekali, Tak Ada Tandingannya...

Meski demikian, politisi yang akrab disapa Cak Imin itu, mengakui, selama ini kompetensi Ma'ruf Amin belum dimunculkan secara maksimal.

Menurut dia, Ma'ruf Amin memiliki kompetensi yang sangat baik di dua bidang, yakni di sektor ekonomi dan konsep pembangunan sumber daya manusia.

Kedua kompetensi tersebut, kata Cak Imin, akan menjadi fokus Tim Kampanye Nasional dalam beberapa minggu ke depan.

Bahkan ia menyebut Ma'rif Amin akan membuat gebrakan yang mempengaruhi elektabiltas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Gebrakannya mungkin Kiai Ma'ruf akan kami eksplore kompetensinya. Selama ini ahli ekonominya kurang dieksplore. Beliau kan ahli ekonomi, ahli di bidang SDM juga, belum kita eksplore," kata Cak Imin.

Baca juga: Nasdem Optimistis Elektabilitas Jokowi-Maruf Semakin Meningkat

"Dua hal ini dalam beberapa minggu ke depan, kemampuan Beliau tentang ekonomi, tentang pembangunan sumber daya manusia akan kami paparkan di mana-mana," lanjut dia.

Sebelumnya, survei terbaru lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis, Minggu (7/10/2018) menyatakan elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas kompetitornya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada 6 bulan sebelum Pilpres 2019.

Unggulnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh tingginya elektabilitas Jokowi yang mencapai 60,2 persen. Sementara Prabowo hanya 28,7 persen.

Namun, kehadiran cawapres dinilai belum memiliki dampak besar kepada elektabilitas capres.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Visi dan Misi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com