JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 6.399 personel tim SAR gabungan dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng).
Jumlah tersebut, terdiri dari 3.169 anggota TNI, 2.033 anggota Polri, 111 relawan, dan 1.086 dari kementerian/lembaga serta pemerintah daerah.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, jumlah tim SAR gabungan akan terus bertambah dari berbagai elemen.
"Jumlah personel tambahan terus menerus ditambahkan. Baik melaui pesawat maupun darat atau kapal," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).
Baca juga: Presiden Jokowi Bahas Opsi Relokasi Warga Terdampak Bencana di Sulteng
Untuk mempermudah proses evakuasi, dikerahkan pula 16 unit alat berat, yang jumlahnya juga masih akan teus bertambah.
Selain itu, alat utama sistem persenjataan (alutsista) juga dikerahkan untuk proses evakuasi korban, berupa 2 unit kapal perang RI (KRI), 3 helikopter, dan 5 pesawat.
Beberapa helikopter water bombing dari BNPB pun didorong untuk melakukan penanganan darurat, baik untuk proses evakuasi maupun droping bantuan logistik.
Menurut Sutopo, bantuan logistik terus disalurkan ke para korban. Bantuan yang telah dikirim antara lain, tenda pengungsi, tenda keluarga, tenda gulung, matras, selimut, light tower, genset, family kit, kidsware, hygene kit, sarung tangan, kantong mayat, hingga BBM.
Baca juga: Presiden Jokowi Disambut Isak Tangis Korban Gempa di Bandara Palu
Namun demikian, hingga hari ini masih banyak daerah yang belum menerima bantuan, lantaran adanya kendala berupa akses jalan yang rusak. Pasokan bantuan, kata Sutopo, juga masih terus dibutuhkan untuk disalurkan ke para korban.
"Seperti tenda, itu butuh banyak, selimut, matras, makanan, minuman, pelayanan kesehatan, air bersih, sanitasi, MCK, trauma healing, dan lainnya masih diperlukan," ujar Sutopo.
Gempa dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB, menimbulkan korban jiwa dan sejumlah kerusakan.
Menurut data yang dirilis BNPB, hingga Selasa (2/10/2018) pukul 13.00 WIB, tercatat 1.234 orang meninggal dunia.
Selain itu, sebanyak 799 orang mengalami luka berat, dan 99 orang dilaporkan hilang. Dilaporkan pula, 65.773 unit rumah rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.