JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Faisal Basri mengakui peranan asing pada perekonomian Indonesia mengalami peningkatan. Namun demikian, meski meningkat tetapi masih dalam level normal.
Hal itu disampaikan Faisal dalam diskusi di Media Center Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Menteng, Jakarta, Selasa (2/10/2018). Diskusi tersebut bertemakan penguasaan asing dalam perekonomian Indonesia.
"Betul peranan asing semakin meningkat tapi masih pada level yang berada di bawah rata-rata," kata Faisal.
Ia membandingkan peranan asing dalam perekonomian negara-negara lain di ASEAN. Faisal mengatakan hal itu dapat diukur melalui Foreign Direct Investment (Investasi Langsung Luar Negeri) di Indonesia.
Menurut Faisal, FDI Indonesia lebih rendah dibandingkan Vietnam. Ia mengatakan, FDI Indonesia hanya 25 persen sedangkan Vietnam mencapai 50 persen dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Demikian pula dengan penguasaan sektor lainnya, menurut Faisal Indonesia masih menguasai sepenuhnya.
Karena itu, ia membantah bila perekonomian Indonesia saat ini dikuasai asing. Ia juga mengkritik pihak yang kerap membuat gambar peta Indonesia disertai dengan bendera negara lain di tiap provinsi yang menunjukan penguasaan sumber daya alam di sana.
"Coba kita berkepala dingin. Kita telaah sektor per sektor. Mana yang asingnya dominan? Perbankan nomor satu Bank Mandiri, nomor dua Bank BRI, BCA. BCA itu punya Pak Budi Hartono, orang Indonesia juga. BNI semua Indonesia," ujar Faisal.
"Pertambangan, Aneka Tambang, Bukit Asam, Adaro, kan punya orang Indonesia semua. Baik punya BUMN maupun punya swasta," lanjut dia.