Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa dan Tsunami di Palu, Sandiaga Tunda Kampanye di Sulawesi

Kompas.com - 01/10/2018, 13:23 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Sandiaga Uno menunda agenda kampanyenya di sejumlah wilayah di Sulawesi akibat gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan wilayah terdampak di Sulawesi Tengah lainnya.

Keputusan itu ia ambil untuk menghormati para korban yang sedang berduka.

"Kami suspend (tunda) kegiatan kampanye saya di Sulawesi yang rencananya minggu ini untuk hormati rekan-rekan yang sedang berduka di Sulteng," kata Sandiaga usai berkunjung ke Dompet Dhuafa di Philantropy Building, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Baca juga: SBY Puji Langkah Cepat Presiden Jokowi Kunjungi Palu

Calon wakil presiden Sandiaga Uno di Dompet Dhuafa, Jakarta, Senin (1/10/2018)DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Calon wakil presiden Sandiaga Uno di Dompet Dhuafa, Jakarta, Senin (1/10/2018)
Menurut dia, penundaan kampanyenya juga menghormati Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengajak seluruh pihak untuk menunda sementara kegiatan kampanye demi menghormati para korban yang sedang berduka.

"Saya setuju dengan Pak SBY untuk menunda sebagai mentor dan bapak bangsa, dan usulan belliau saya sangat sepakat dengan keadaan yang sulit ini. Karena seruannya bersatu dan gotong royong," ungkap Sandi.

Baca juga: PDI-P Sejalan dengan SBY soal Penghentian Sementara Kampanye demi Korban Bencana

Ia mengaku sedang berkoordinasi dengan kelompok-kelompok relawan pendukungnya di Sulawesi untuk menunda sementara kampanye dirinya.

"Sampai kapan? Ya saya berkordinasi dulu, tapi saya umumkan kepada relawan di beberapa daerah Sulawesi untuk berkordinasi karena saya baru memastikan menunda kampanye kami," ujar Sandi.

Baca juga: Ini Daftar Kebutuhan Mendesak Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng

Ia juga akan mendiskusikan langkah ini dengan Prabowo Subianto selaku calon presidennya.

"Sama pertimbangannya. Saya laporkan nanti keadaan terkini dan update dari saya," katanya.

Saat ini Sandi terlebih dulu fokus mendukung program urun dana (crowdfunding) yang digagas Dompet Dhuafa untuk membantu para korban terdampak bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com