Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Optimalkan Mesin Partai untuk Menangkan Pilpres dan Pileg

Kompas.com - 27/09/2018, 18:36 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyudin menuturkan, partainya akan berkonsentrasi memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sekaligus berjuang untuk mendapatkan suara dalam pemilihan legislatif.

“PKS akan membuat dua mesin, karena kan enggak semua kader dan pengurus PKS terlibat atau menjadi tim sukses (pilpres). Yang ditugaskan menjadi tim sukses dia akan bekerja sebagai tim sukses tetapi sebagian besar mesin partai akan bekerja di level legislatif masyarakat paling bawah,” ujar Suhud di Kantor Populi Center, Slipi, Jakarta Barat, Kamis, (27/9/2018).

Terlebih, tutur Suhud, partainya tidak memperoleh coatail effect atau efek ekor jas dari pencalonan Prabowo Subianto sebagai capres.

Baca juga: PKS: Efek Sandiaga Jauh Lebih Kuat dari Yenny Wahid

Menurut dia, partai politik yang akan menikmati efek ekor jas dari pencalonan Prabowo Subianto ialah Partai Gerindra lantaran mantan Danjen Kopassus itu merupakan ketua umum partai tersebut.

“Saya kira kalau untuk coatail effect dari capres agak berat kami sudah menimbang itu di internal,” tutur Suhud.

Suhud mengatakan, partainya akan bekerja ekstra lantaran tidak bisa hanya bergantung pada figur pasangan calon untuk berharap meraup suara di Pileg. 

Efek ekor jas mengacu pada fenomena meningkatnya elektabilitas suatu partai pengusung sebagai dampak dari popularitas figur yang memiliki relasi dekat dengan partai tersebut.

“Kami tidak terlalu berharap dari soal pencapresan. Kami lebih banyak mengandalkan mesin politik dan juga isu-isu yang akan kami bangun,” ujar Suhud.

PKS, kata Suhud, akan berupaya membangun strategi untuk mengasosiasi partainya dengan calon wakil presiden Sandiaga Uno.

“Upaya yang dilakukan dengan mengasosiasikan misalnya Sandi (Cawapres Sandiaga Uno), karena dia sudah bukan anggota partai Gerindra itu sedang diupayakan teman-teman oleh tim kira-kira bagaimana membangun brand asosiasi,” ujar Suhud.

Baca juga: PKS Lapor Dana Awal Kampanye Rp 17 Miliar

Lebih lanjut, Suhud menjelaskan nantinya dalam masa kampanye ini pihaknya akan mengedepankan isu-isu ekonomi mikro.

“Nanti untuk gimmick nya kita akan ke masyarakat, ke pasar, dukungan kaum ibu-ibu juga besar dan banyak juga kalangan datang mendaftar ke tim sukses Prabowo,” tutur Suhud.

Suhud menambahkan, dalam masa kampanye ini pihaknya berkomitmen akan mengedepankan adu ide, program, gagasan, serta menghindari isu-isu SARA.

“Ini yang akan kita bangun model-model kampanye yang konstruktif, menghindari isu-isu yang berpotensi munculnya konflik,” kata Suhud.

“Sekarang kita fokuslah kampanye yang sifatnya ke ide bukan lagi kita bermain tataran SARA, fitnah segala macam saya kira sudah distop,” tambah Suhud.

Kompas TV Dua hari jelang kampanye perdana apa strategi yang disiapkan timses?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com