JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei mengenai militansi pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin berdasar partai politik.
Diketahui, pasangan Jokowi-Ma'ruf diusung enam partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai. Pasangan nomor urut 01 ini juga didukung Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan PKPI.
Menurut hasil survei, pendukung paling militan memenangkan Jokowi-Ma'ruf berasal dari PDIP. Sebanyak 88,7 persen pendukung PDIP mendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan yang memilih untuk mendukung Prabowo-Sandi hanya 2,7 persen.
Menyusul selanjutnya Partai Nasdem. Sebanyak 74,2 persen pendukung Partai Nasdem menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf, sementara 6,5 persen lainnya memilih Prabowo-Sandi.
Di urutan ketiga, sebanyak 62,3 persen pendukung PKB mendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan 23,0 persen mendukung Prabowo-Sandi. Selanjutnya, sebanyak 57,0 persen pendukung Partai Golkar menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf, sementara 33,9 persen mendukung Prabowo-Sandi.
Di urutan kelima, sebanyak 52,9 persen pendukung PPP mendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan 38,2 persen mendukung Prabowo-Sandi.
Baca juga: Survei LSI: Pendukung Gerindra Paling Militan Dukung Prabowo-Sandi, Demokrat di Posisi Buncit
Sementara militansi paling kecil ditunjukkan oleh pendukung Perindo, yaitu 50,0 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf dan 43,8 persen mendukung Prabowo-Sandi.
Untuk pendukung Partai Hanura, PSI, dan PKPI tidak disertakan karena sampel terlalu kecil.
"Pendukung PDI-P paling militan, sedangkan pendukung Perindo paling kurang militan," kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2018).
Survei tersebut dilakukan pada 14-22 September 2017, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar 2,9 persen.