Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: Pemikiran Kwik Jadi Nilai Tambah Pasangan Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 19/09/2018, 09:14 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo menyambut baik kesediaan ahli ekonomi Kwik Kian Gie menjadi penasihat pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia menilai bahwa pemikiran dan masukan dari Kwik akan memberikan nilai tambah bagi pasangan Prabowo-Sandiaga, khususnya pada bidang ekonomi yang akan menjadi isu sentral pasangan tersebut pada Pilpres 2019.

"Bergabungnya Pak Kwik akan memberikan nilai tambah yang besar sekali bagi Prabowo-Sandi. Khususnya, di bidang ekonomi yang akan menjadi salah satu isu sentral dalam pilpres 2019," ujar Dradjad saat dihubungi, Selasa (18/9/2018).

Baca juga: Sekjen PDI-P: Politik Ekonomi Kwik Kian Gie Berbeda dengan Sandiaga

Menurut Dradjad, kapasitas, kredibilitas dan integritas Kwik sebagai ekonom tidak diragukan lagi.

Konsep ekonomi yang ditawarkan Kwik menunjukkan keberpihakan kepada kepentingan rakyat dan negara.

Namun, Dradjad enggan untuk merinci lebih duku konsep ekonomi yang akan menjadi salah satu poin dalam visi misi pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Meski demikian, konsep tersebut seringkali sangat realistis dan sangat layak diterapkan dari sudut pandang pelaku bisnis," kata Dradjad.

Ia mengatakan, selain Kwik, ada banyak ahli ekonomi yang bersedia bergabung dengan pasangan Prabowo-Sandiaga meski tidak secara resmi masuk dalam tim pemenangan.

"Mereka merasa harus ada solusi terobosan untuk mengatasi masalah ekonomi. Mulai dari pertumbuhan yang stagnan, lingkungan bisnis yang semakin sulit, terbatasnya lapangan pekerjaan yang layak, hingga harga kebutuhan sehari-hari yang relatif mahal dan sebagainya," tuturnya.

Baca juga: Hasto: Kwik Kian Gie Masih Kader PDI-P

Sebelumnya, Mantan menteri ekonomi, keuangan dan industri sekaligus ahli ekonomi Kwik Kian Gie mengungkapkan bahwa belakangan ini ia kerap berdiskusi dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno terkait persoalan ekonomi.

Ia mengaku telah menyatakan bersedia memberikan masukan dan pendapat sebagai penasihat bidang ekonomi pasangan Prabowo-Sandiaga.

Namun ia enggan disebut secara resmi bergabung dalam struktur tim pemenangan. Sebab hingga saat ini ia masih tercatat sebagai kader PDI-P.

Kompas TV PDI-P pun mengakui tidak masalah jika mantan menteri itu memutuskan untuk bergabung dengan timses Prabowo-Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com