JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira angkat bicara terkait alasan ahli ekonomi sekaligus kader PDI-P Kwik Kian Gie bersedia menjadi penasihat bidang ekonomi pasangan Prabowo-Sandiaga terkait Pilpres 2019.
Kwik mengatakan, catatan soal konsep ekonomi yang pernah ia buat pada 2004 tidak mendapat respons dari PDI-P.
Andreas mengakui memang ada yang konsep yang ditawarkan tak mendapat respons, sebab Kwik Kian Gie ingin konsep yang diusung oleh PDI-P berasal dari dirinya.
"Mungkin ya. Ada yang digubris ada yang tidak. Tapi Pak Kwik Kian Gie biasanya ingin semuanya 100 persen dari beliau," ujar Andreas saat dihubungi, Selasa (18/9/2018).
Baca juga: Tak Digubris PDI-P, Alasan Kwik Kian Gie Mau Jadi Penasihat Prabowo
Sementara di dunia politik, lanjut Andreas, parpol cenderung menerima masukan dari berbagai pihak yang perlu didengar dan menjadi pertimbangan.
"Beda dengan ketika kita memberi kuliah di kampus, kebenaran mutlak bersumber dari profesor atau dosen. Tidak apa-apa di PDI Perjuangan kami kenal Pak Kwik Kian Gie lumayan baik," ucapnya.
Andreas mengatakan, partainya tidak mempersoalkan keputusan Kwik Kian Gie menjadi penasihat bidang ekonomi bagi pasangan Prabowo-Sandiaga meski masih tercatat sebagai kader partai berlambang banteng itu.
Menurut Andreas, Kwik dipersilakan membagikan konsep dan gagasannya terkait ekonomi kepada siapa saja, termasuk ke pasangan Prabowo-Sandiaga yang akan bersaing dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Baca juga: Kwik Kian Gie: Tak Ada Reaksi dan Satu Kata Pun dari Pak Jokowi...
Ia juga mengatakan, Kwik kerap memberikan masukan kepada PDI-P. Namun Andreas tak menjawab saat ditanya apakah PDI-P akan memberikan sanksi atas keputusan Kwik tersebut.
"Itu hanya maunya Pak Kwik Kian Gie, silakan kasih nasihat ke mana saja, selama itu baik untuk kepentingan bangsa dan negara pasti digunakan oleh 'user'. Ke PDIP juga sering beliau kasih masukan," kata Andreas.
Sebelumnya, Kwik Kian Gie mengungkapkan bahwa belakangan ini ia kerap berdiskusi dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno terkait persoalan ekonomi.
Ia mengaku telah menyatakan bersedia memberikan masukan dan pendapat sebagai penasihat bidang ekonomi pasangan Prabowo-Sandiaga.
Baca juga: Bertemu Prabowo, Kwik Kian Gie Bahas Kemiskinan hingga Melemahnya Rupiah
Namun, ia enggan disebut secara resmi bergabung dalam struktur tim pemenangan. Sebab, hingga saat ini ia masih tercatat sebagai kader PDI-P.
Kwik menuturkan, pada masa Pilpres 2004, ia pernah membuat booklet atau catatan berjudul "Platform Presiden".
Buku tersebut berisi pemikiran-pemikiran Kwik yang diyakini harus dilakukan oleh seorang presiden, khususnya di bidang ekonomi. Saat itu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Hasyim Muzadi.