Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU dan Kemendagri Diharap Segera Selesaikan DPT Bermasalah

Kompas.com - 14/09/2018, 17:11 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti The Indonesian Institute (TII) Fadel Basrianto berharap agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kementerian Dalam Negeri untuk segera menyelesaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermasalah.

Ia melihat KPU dan Kemendagri beberapa kali terkesan saling lempar tanggung jawab terkait persoalan data pemilih.

"Ini ada persoalan ego sektoral antara penyelenggara dan Kemendagri yang menyediakan data. Kalau kita lihat perbincangannya seakan-akan saling lempar bola," kata Fadel dalam diskusi di kantornya, Jakarta, Jumat (14/9/2018) sore.

Baca juga: KPU: DPT Ganda Kurang dari Tiga Juta

Menurut Fadel, permasalahan data pemilih timbul karena Kemendagri dan KPU cenderung tidak maksimal dalam memanfaatkan teknologi data kependudukan.

Di sisi lain, KPU juga harus memahami kondisi masyarakat saat ini yang hidup dengan mobilitas tinggi. Situasi itu memicu data yang dimiliki Kemendagri dan KPU bisa berbeda.

"Banyak petugas KPU ketika datang ke rumah di hari jam kerja, itu orangnya sudah di luar kota misalnya. Nah, hal semacam ini tidak ada cara validasi data sesuai kondisi masyarakat yang dinamis," paparnya.

Baca juga: DPT Pemilu 2019 dan Temuan Dugaan Data Pemilih Ganda

Ia berharap agar KPU dan Kemendagri melibatkan seluruh jajarannya hingga tingkat paling bawah untuk memperbaiki DPT bermasalah. Sebab, DPT bermasalah bisa membuat Pemilu 2019 tak berjalan sesuai harapan.

"Maka dari itu Kemendagri dan KPU sebagai stakeholders utama yang memiliki data penduduk dan pemilih dia harus duduk bareng, memvalidasi hingga ke level pemda hingga RT/RW agar tidak merugikan pemilih," katanya.

"Ketika ada perbedaan data yang dimiliki KPU, Kemendagri, berbagai parpol juga memprotes karena belum clear, di sini ada celah manipulasi (pemilu) itu terjadi. Tentu kita tidak ingin pemilu yang manipulatif," sambung Fadel.

Baca juga: DPT Pemilu 2019 Ditetapkan, tetapi KPU Beri Waktu untuk Perbaikan

Di sisi lain, ia juga menilai momentum perbaikan DPT bermasalah saat ini harus dimanfaatkan bersama-sama oleh KPU, Bawaslu, partai politik dan masyarakat agar DPT hasil perbaikan bisa lebih valid.

Sebagai informasi, KPU menyatakan penetapan hasil DPT yang telah dibersihkan di daerah selambat-lambatnya 15 September 2018. Untuk kemudian melaksanakan rekapitulasi di tingkat provinsi.

KPU akan menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi tingkat nasional yang digelar pada 16 September 2018. Pada saat itu, semua data diharapkan tidak bermasalah lagi.

Kompas TV Mengapa masih terjadi data ganda? Apa metode yang tepat untuk menghitung jumlah pemilih?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com