Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleksi CPNS 2018 di 176 Lokasi, Sistem Dibuat Terintegrasi

Kompas.com - 07/09/2018, 15:56 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) telah mengumumkan pembukaan pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 akan dilaksanakan pada September ini.

Kepala Biro Humas Badan Kepagawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menyampaikan, pembukaan CPNS ditargetkan pada minggu ketiga September.

"Tergantung kesiapan K/L/D (kementerian/lembaga/daerah) memasukkan persyaratan dan formasi dalam sistem sscn.bkn.go.id. Target kami 19 September bisa dibuka," kata Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/9/2018).

Pelaksanaan seleksi CPNS nantinya akan menggunakan sistem computer assisted test (CAT), baik untuk Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Terkait jumlah lokasi tes, hingga saat ini direncanakan bahwa tes seleksi akan dilaksanakan di 176 titik lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Rekrutmen CPNS Masih Menarik Minat Masyarakat, Ini Penjelasan Sosiolog

Sebanyak 176 lokasi itu terdiri dari 50 lokasi milik kabupaten, 13 kantor regional BKN, 14 Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) BKN, 1 BKN Pusat, 92 lokasi pengadaan oleh BKN, dan 6 lokasi yang difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan.

"(Enam lokasi) fasilitas Kemenkes (PC, jaringan, tempat). Tapi sistemnya tetap CAT BKN," ujar Ridwan.

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, dalam pelaksanaan seleksi nasional CPNS tahun ini, akan ada 739 pengawas, 209 admin TI, dan 175 super-admin TI.

Sistem pendaftaran dan seleksi CPNS 2018 ini akan dilakukan secara terintegrasi melalui portal nasional www.sscn.bkn.go.id dan tidak ada pendaftaran melalui portal mandiri oleh instansi.

Ridwan mengatakan, saat ini Kementerian/Lembaga pusat sudah mulai melakukan peng-input-an formasi dan persyaratan ke website SSCN.

Namun, web SSCN mulai dapat diakses masyarakat kira-kira pada 19 September 2018 mendatang.

Kompas TV Aparat Polres Sragen, Jawa Tengah membongkar praktik penipuan calon PNS dengan total kerugian lebih dari 1 miliar rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com