Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sandiaga Uno Saat Salah Bawa Bantuan Bagi Korban Gempa Lombok

Kompas.com - 21/08/2018, 17:09 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno mengkritik kurangnya koordinasi dan komunikasi dari para pihak yang menangani korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kurangnya koordinasi tersebut menyebabkan bantuan yang dibawa Sandiaga saat mengunjungi pengungsi di Lombok pada Rabu (15/8/2018) menjadi tidak tepat sasaran.

Baca juga: Rp 50 Juta untuk Setiap Kepala Keluarga Lombok Renovasi Rumah

Saat mendatangi para pengungsi di Kabupaten Lombok Timur, Sandiaga membawa bantuan berupa selimut. Padahal, kata Sandiaga, masyarakat lebih membutuhkan bahan makanan.

"Waktu saya datang ke sana di daerah Lombok Timur mereka memerlukan bahan pangan, tapi saya datang bawa selimut. Enggak nyambung," ujar Sandiaga saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2018).

"Jadi saya merasa bahwa koordinasi ini perlu ditingkatkan," ucapnya.

Baca juga: Gempa Susulan di Lombok Bermagnitudo 6,5 dan 6,9 Telan 16 Korban Jiwa

Hal yang sama juga dialami saat Sandiaga mengunjungi masyarakat korban gempa di Kabupaten Lombok Barat.

Menurut Sandiaga, keinginan masyarakat di sana tidak sesuai dengan daftar bantuan yang diterima oleh mantan Wakil Gubernur Jakarta itu.

"Saya waktu ke Lombok Barat, mereka (masyarakat) inginkan beberapa bantuan yang ternyata tidak cocok dengan daftar yang kita terima," kata Sandiaga.

Baca juga: Serial Gempa Lombok, Ahli Sebut Bukan Bukti Prediksi yang Viral

Ia pun berharap para pihak yang menangani kondisi pasca-gempa di Lombok dapat meningkatkan koordinasi. Dengan begitu, bantuan yang disalurkan dapat tepat sasaran.

"Jadi memang koordinasi di antara semua elemen yang ingin bantu proses pemulihan Lombok bisa terjadi dan pulih dalam waktu yang Insya Allah segera," tutur Sandiaga.

Kompas TV Berikut liputan selengkapnya dari Jurnalis KompasTV Cindy Permadi dan juru kamera Connie Pacifica.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com