Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Koalisi Jokowi-Ma'ruf Bertemu Bahas Penyempurnaan Tim Kampanye Nasional

Kompas.com - 19/08/2018, 12:46 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para sekretaris jenderal partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin berkumpul di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta, Minggu (19/8/2018). Hingga pukul 12.03 WIB, ada 5 sekjen yang telah tiba di Rumah Cemara 19.

Mereka adalah Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Sekjen Nasdem Johnny G Plate, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq dan Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan.

Hasto mengatakan, pertemuan kali ini guna menyempurnakan susunan tim kampanye nasional untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf. Para sekjen KIK masih mendengarkan berbagai masukan dari berbagai pihak terkait susunan final tim kampanye ini.

Baca juga: Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf Akan Ditetapkan Pekan Depan

"Berdasarkan peraturan KPU, tim kampanye nasional masih bisa terus disempurnakan sesuai dengan dukungan dan antusiasme dari masyarakat. Itu sesuatu yang dinamis dan berkembang tetapi komposisi intinya tetap," kata Hasto.

Meskipun demikian, Hasto mengungkapkan Jokowi masih merahasiakan nama ketua tim suksesnya. Untuk sementara waktu, tim terlebih dahulu bekerja sesuai struktur yang telah ada saat ini.

"Jadi posisi ketua, sementara organisasi bekerja dengan para wakil ketua dan juga para sekretaris dan juga beberapa direktur sudah bisa berjalan," katanya.

Baca juga: Ini Struktur Sementara Direktorat Tim Sukses Jokowi-Maruf

Hasto juga memperkirakan pihaknya akan melaporkan dokumen tim kampanye nasional ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanpa nama ketua. Adapun proses penyerahan dokumen rencananya akan dilakukan pada Senin (20/8/2018).

"Iya tanpa nama ketua dulu. Yang penting organisasi berjalan dan kemudian nanti kami lengkapi dengan juru kampanye. Jadi dalam struktur ini benar seperti arahan beliau (Jokowi) fokus kepada upaya kemenangan, jangan terlalu melebar," katanya.

Hasto menjelaskan, juru kampanye terdiri dari berbagai kalangan, seperti tokoh-tokoh, calon anggota dewan dan hingga sejumlah kepala daerah. Hal itu mengingat, legitimasi rakyat terhadap pemimpin membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

"Faktor legitimasi dari rakyat itu memerlukan dukungan dari parlemen. Memerlukan dukungan dari seluruh kepala daerah, sehingga asosiasi kepala daerah dari Koalisi Indonesia Kerja ini juga sangat kuat untuk menggerakkan mesin politik di lapangan," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com