Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: Kader Parpol Pendukung Jokowi Lebih Berhak Jadi Menpan RB

Kompas.com - 14/08/2018, 17:47 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo mengakui bahwa pihaknya sudah mendengar tentang rencana pencopotan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Aparatur Negara (Menpan RB) Asman Abnur sejak beberapa hari yang lalu.

Diketahui Asman Abnur merupakan kader PAN. Wacana mengganti Asman muncul setelah PAN menyatakan bergabung dengan koalisi pendukung pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Iya kami sudah mendengar beberapa hari lalu dan hari ini dikonfirmasi oleh Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara)," ujar Drajad kepada Kompas.com, Selasa (14/8/2018).

Menurut Drajad, wajar jika Presiden Joko Widodo ingin mengganti Asman Abnur, sebab PAN tidak lagi berada dalam koalisi parpol pendukung pemerintah.

Baca juga: Pramono: Asman Abnur Berprestasi sebagai Menteri PAN-RB

Ia menilai posisi Menpan RB lebih pantas diserahkan kepada parpol pendukung Jokowi.

"Sebagai bagian dari koalisi yang bersaing dengan pemerintah, memang tidak pas kalau PAN masih ada dalam kabinet. Kader parpol pengusung pak Jokowi lebih berhak berada di sana," kata Drajad.

Selain itu, Dradjad juga menegaskan bahwa penggantian posisi menteri tidak disebabkan oleh buruknya kinerja Asman.

Ia memandang keberadaan Asman di kabinet secara psikologis dikhawatirkan akan mengganggu keharmonisan kerja tim di dalam kabinet.

"Kabinet ini kan kerja tim. Kalau ada kader parpol 'oposisi' di dalam, suasana psikologisnya juga tidak enak buat Asman sendiri. Saya yakin faktor tersebut sangat sah dan wajar jadi bahan pertimbangan," ujar Drajad.

Baca juga: Puan Sebut Asman Abnur Dicopot demi Penguatan Koalisi Indonesia Kerja

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan, pergantian Asman lebih didasarkan atas partai asal Asman, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), yang memutuskan berada di luar pemerintahan alias oposisi.

"Jadi, keputusan ini konsekuensi dari dinamika politik perkoalisian. Sekali lagi, jadi ini soal koalisi," ujar Pratikno saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (14/8/2018) pagi.

Sementara tentang kinerja Asman selama ini, Pratikno mengatakan, Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasinya.

"Dari kinerjanya, menteri asal PAN di pemerintahan, dalam hal ini Pak Asman Abnur, Bapak Presiden merasa sangat puas dan bagus," ujar Pratikno.

Ia sekaligus mengonfirmasi bahwa rencana mengganti Asman dari jabatannya saat ini sudah dibahas oleh partai politik Koalisi Indonesia Kerja sejak lama.

Diketahui, Koalisi Indonesia Kerja terdiri dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, PPP, PKB, Partai Hanura, PSI, PKPI, dan Partai Perindo.

Adapun PAN memutuskan untuk keluar dari koalisi pendukung pemerintah dan bergabung ke koalisi Gerindra, PKS, dan Partai Demokrat.

Kompas TV Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno reshuffle terhadap Asman merupakan konsekuensi dari dinamika politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com