Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTB Masih Berstatus Tanggap Darurat, Pemerintah Putuskan Mulai Rehabilitasi Fisik

Kompas.com - 10/08/2018, 20:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun situasi tanggap darurat masih diberlakukan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), namun pemerintah memutuskan untuk memulai rehabilitasi fisik.

Demikian salah satu hasil dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (10/8/2018) siang, yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Tadi disepakati, sambil berjalan tanggap darurat kita mulai proses rehabilitasi mulai diawali dengan pembersihan," ujar Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Madji, seusai rapat.

Pembersihan harus segera dimulai mengingat warga yang menjadi korban gempa kini lebih banyak tinggal di posko pengungsian.

Baca juga: Presiden Sebut RI Belum Butuh Bantuan Asing Tangani Gempa Lombok

Pembersihan reruntuhan bangunan, menurut TGB, juga bisa memperbaiki kondisi psikologis mereka.

"Masyarakat sekarang rata-rata mengungsi di sekitar rumahnya yang terbuka. Setiap hari dia memandangi reruntuhan rumah itu cukup mengganggu psikologis," ujar TGB.

Sejumlah kecamatan di Lombok Timur telah disepakati untuk dimulai proses pembersihan terlebih dahulu, yakni Kecamatan Gangg, Bayan dan Kayangan. TGB juga memastikan bahwa Presiden Jokowi yang akan memulai proses rehabilitasi atau pembersihan itu.

"Mulai pembersihan per Senin mendatang. Mudah- mudahan kalau tidak ada aral melintang, Bapak Presiden mengawali proses pembersihan dan rehabilitasinya," ujar TGB.

Baca juga: Korban Tewas Akibat Gempa Lombok dan Bali Bertambah Menjadi 321 Orang

Diketahui, Presiden Jokowi berencana meninjau langsung penanganan dampak gempa bumi di Lombok, NTB pada Minggu, Senin atau Selasa mendatang.

TGB pun berharap tidak ada gempa susulan di hari-hari mendatang. Apalagi, gempa susulan bermagnitudo lebih dari 4. Ini demi percepatan rehabilitasi fisik dan pemulihan aktivitas sosial masyarakat.

"Kita berdoa saja kepada Allah agar cukup selesai rangkaian gempa di atas magnitudo 4 ya, walaupun mungkin gempa susulan masih ada," ujar TGB.

Kompas TV Proses evakuasi empat warga yang tertimbun longsoran tanah akibat gempa dengan magnitudo 6,2 terus dilakukan oleh tim penyelamat, Jumat (10/8)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com