Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ahmad Khoirul Umam, PhD
Akademisi

Doktor Ilmu Politik dari School of Political Science & International Studies, University of Queensland, Australia. Saat ini, Dosen dan sekaligus Managing Director Paramadina Public Policy Institute (PPPI) Universitas Paramadina, Jakarta. Pemerhati Budaya.

Memaknai Posisi KH Ma’ruf Amin sebagai Bakal Cawapres Jokowi

Kompas.com - 10/08/2018, 19:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PILIHAN bakal calon wakil presiden bagi Joko Widodo (Jokowi) yang jatuh kepada KH Ma’ruf Amin dapat dimaknai dari beragam sudut pandang. Ada perspektif yang terasa melegakan, tetapi bersamaan ada pula sejumlah kontradiksi dan hal kontraproduktif yang rentan dibaca dari pilihan tersebut.

Pada satu sisi, pilihan ini menunjukkan apresiasi, penghormatan, sekaligus ketergantungan yang besar dari kalangan nasionalis terhadap kalangan Islam moderat di Indonesia. Pasangan ini mencerminkan soliditas barisan nasionalis dan kaum santri yang sering menjadi penentu babak penting sejarah kenegaraan Indonesia.

Meski demikian, pilihan yang jatuh pada KH Ma’ruf Amin mengindikasikan pula bahwa kelompok nasionalis—sekalipun memiliki kinerja pemerintahan yang cukup baik—masih tetap mengidap defisit kepercayaan diri saat menghadapi kekuatan politik Islam konservatif.

Di sisi lain, pilihan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin juga rentan berpotensi dituding tidak punya keberpihakan riil pula terhadap kekuatan generasi muda dan millenial yang membutuhkan kesempatan bagi terjadinya regenerasi kepemimpinan nasional.

Pilihan tersebut dapat dianggap bertentangan secara diametral dengan simbol-simbol millenial yang selama ini tampak hendak dicitrakan Joko Widodo.

Dalam beragam kesempatan, Joko Widodo tampak mencoba memperlihatkan diri sebagai simbol pemimpin pro-milenial, untuk mengambil simpati 100 juta pemilih muda usia 17-35 tahun, yang itu setara sekitar 52 persen jumlah pemilih pada Pemilu 2019.

Jadi, Jaket “bomber”, sepatu sneaker, dan simbol-simbol millenial yang belakangan kerap Joko Widodo kenakan, mendadak terasa kehilangan makna.

Mengundang kegelisahan Nahdliyin

Adapun dilihat dari rekam jejaknya, KH Ma’ruf Amin akan sulit dipisahkan dari identifikasi sebagai tokoh sekaligus sosok berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Pada sisi ini, dilema yang menggelisahkan seolah dihamparkan di hadapan kalangan Nahdliyin.

Pada satu sisi, pilihan yang jatuh kepada KH Ma’ruf Amin diyakini dapat memberikan banyak manfaat politik dan logistik bagi sel-sel politik NU.

Sebaliknya, pilihan ini juga dapat dibaca sebagai pertunjukan manuver-manuver politik kontemporer yang mengindikasikan partai-partai berbasis massa NU telah secara vulgar memanfaatkan kelembagaan NU sebagai alat tawar menawar untuk deal-deal politik praktis, yang notabene bertentangan dengan spirit Khittah NU 1984.

Menanggapi dilema tersebut, wajar jika mantan Rois Aam PBNU KH Mustafa Bisri bersikap tegas meminta KH Ma’ruf Amin segera turun dari posisi Rois Aam PBNU.

Karena, pencalonan KH Ma’ruf Amin berpotensi merepotkan NU, mengingat masuknya KH Maruf ke politik praktis akan memaksa NU untuk selalu pasang badan menghadapi serangan-serangan terhadap individu KH Ma’ruf Amin.

Karena itu, wajar jika banyak yang menyayangkan KH Ma’ruf Amin yang semestinya telah menjadi begawan bangsa justru bersedia banting setir memasuki ruang politik praktis.

Melompat ke proyeksi Pemilu 2024

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com