Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PPP: Nama Ma'ruf Amin Diputuskan Sejak Juli

Kompas.com - 09/08/2018, 20:06 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyebut nama Ma'ruf Amin telah diputuskan sebagai cawapres Jokowi sejak pertengahan Juli 2018.

Nama Ma'ruf, kata pria yang akrab disapa Romi itu, pertama kali muncul atas usulan PPP sejak awal Desember tahun lalu.

"Dari awal PPP usulkan Ma'ruf (sebagai cawapres) tanggal 3 Desember 2017, dan itu terus bergulir," kata Romi usai menghadiri pertemuan 9 partai politik koalisi pendukung Jokowi di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).

"Maka setelah 10 Juli (2018) hanya satu nama (cawapres) yaitu Ma'ruf Amin," imbuhnya.

Baca juga: Maruf Amin Jadi Cawapres Jokowi, Tetangga Kaget karena...

Romi juga mengatakan, tak seperti kepada ketua umum partai pendukung lain yang baru tahu soal keputusan nama cawapres, dirinya mengaku sudah sejak lama tahu Ma'ruf bakal dampingi Jokowi.

Menurut Romi, nama Ma'ruf muncul lantaran Jokowi dan sembilan parpol pendukung ingin mengusung pasangan pemimpin yang nasionalis-religius, sama seperti pasangan Soekarno-Hatta dulu.

Romi menilai Ma'ruf adalah figur yang melambangkan religiusitas, sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang sedang rawan dipecah belah oleh isu SARA sejak Pilkada 2014.

Lanjut Romi, Ma'ruf adalah seorang yang berpengetahuan luas dan berpengalaman dengan rekam jejaknya sebagai anggota fraksi PPP, anggota fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), hingga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Dengan pengalaman yang begitu banyak dan paham ekonomi, sehingga pengetahuan beliau sangat paripurna dan juga mewarnai spektrum koalisi, di mana Ma'ruf Amin merupakan titik temu dari seluruh parpol dan masyarakat," tutur Romi.

Selain itu, kata Romi, faktor elektabilitas juga jadi bahan pertimbangan diputuskannya nama Ma'ruf sebagai cawapres Jokowi.

Baca juga: Ini Profil Maruf Amin, Cawapres Jokowi

"Dari sekian banyak sosok, hanya Ma'ruf Amin. Karena seorang ulama keturunan ulama besar dari pendiri NU dan Muhammadiyah," ujarnya.

Nama Ma'ruf Amin diumumkan sebagai cawapres dalam pertemuan Jokowi dan sembilan pimpinan partai politik pendukungnya, Kamis sore.

Kompas TV Joko Widodo dan Ma’ruf Amin deklarasikan diri menjadi pasangan calon di Pemilihan Presiden 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com