Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Sebut Koalisi Jokowi Buka Peluang PAN Bergabung

Kompas.com - 05/08/2018, 16:53 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, koalisi pengusung Presiden Joko Widodo terbuka bila ada partai lain yang hendak bergabung, termasuk PAN.

Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya peluang bergabungnya PAN ke dalam koalisi pengusung Jokowi.

"Ya proses dialog terus dilakukan karena bagaimana kita berdemokrasi kalau tidak dengan musyawarah. Juga proses komunikasi dijalankan dengan baik," kata Hasto di sela acara pembekalan calon anggota legislatif (caleg) PDI-P di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu (5/8/2018).

Baca juga: Zulkifli: PAN Tentukan Capres-Cawapres Saat Rakernas

Namun, kata Hasto, nantinya semua partai pengusung menyerahkan keputusan akhir kepada Jokowi ihwal kemungkinan bergabungnya PAN.

Ia menambahkan, Jokowi merupakan sosok yang cair dalam berkomunikasi. Hal itu dibuktikan kala Jokowi merangkul PPP, Golkar, dan PAN yang sebelumnya menjadi oposisi di Pilpres 2014.

Hasto mengatakan, saat ini ia dan para sekjen sedang fokus menyiapkan teknis pemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Karena itu, ia tak mengikuti lobi-lobi politik untuk mengajak parpol lain bergabung.

Baca juga: Ketum PAN Hormati Masih Dibukanya Peluang Masuk ke Koalisi Jokowi

"Hanya Bapak Presiden bersama seluruh tim yang membantu beliau. Tentu saja dimungkinkan untuk melakukan dialog itu," lanjut dia.

Sebelumnya, Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan, koalisi pengusung Presiden Joko Widodo masih membuka peluang bagi PAN untuk bergabung.

Hal itu bahkan sempat disinggung dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan sembilan sekjen partai yang tergabung di koalisi Jokowi. Pertemuan tersebut berlangsung di Bogor pada Selasa (31/7/2018) malam.

Baca juga: Tanpa PKS dan PAN, Demokrat Cukup Koalisi dengan Gerindra Hadapi Pilpres 2019

"Betul (buka peluang untuk PAN bergabung). Tadi malam memang ada yang menyinggung seperti Itu," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Bahkan, kata Arsul, Jokowi meminta pendapat kepada para sekjen ihwal opsi bergabungnya PAN ke dalam koalisi.

Arsul lantas menyatakan, pada intinya para sekjen juga masih membuka kesempatan untuk PAN jika memang serius hendak bergabung.

Baca juga: Demokrat: Koalisi Mentok, PAN dan PKS Belum Legawa soal Cawapres Prabowo

Namun, untuk kepastiannya, Arsul menyatakan hal tersebut hanya bisa disampaikan  Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

"Intinya istilahnya koalisi tidak menggembok yang tidak bisa dibuka kembali. Sepanjang semuanya sepakat ya terbuka saja. Sepanjang semua sepakat," lanjut dia.

Kompas TV Dalam rakernas pan juga akan membahas hasil rekomendasi Ijtima Ulama serta sejumlah pertemuan politik yang telah dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com