Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Masak Target Berubah, Enak Saja. Tetap 10 Besar Dong...

Kompas.com - 02/08/2018, 20:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Asian Games 2018, Presiden Joko Widodo tidak hanya meninjau infrastruktur kota saja. Ia juga akan mengecek atlet yang akan berlaga di perhelatan olahraga se-Asia itu.

"Soal persiapan atlet, mulai besok saya mau cek. Moga-moga semua atlet siap untuk tanding di tanggal 18 Agustus," ujar Jokowi usai meninjau trotoar di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Jokowi sekaligus akan memberikan motivasi supaya para atlet memberikan yang terbaik bagi nama bangsa Indonesia.

Sejauh ini, pemerintah juga tak mengubah target perolehan medali Asian Games, yakni 10 besar.

Baca juga: Seperti Ini Kostum Kontingen Indonesia pada Asian Games dari Masa ke Masa

"Oh ya, masak target berubah. Enak saja. Tetap di 10 besar dong," ujar Jokowi.

Jokowi mengaku, cukup puas dengan persiapan pelaksanaan Asian Games 2018. Ia berharap perhelatan olahraga bergengsi itu berjalan lancar tanpa ada kendala.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menargetkan Indonesia masuk jajaran 10 besar dalam kegiatan Asian Games 2018. Keyakinan itu lantaran pemerintah mendukung penuh setiap cabang olahraga yang dilombakan.

Baca juga: Ini Rute Pawai Obor Asian Games di Bandung pada 11 Agustus

“Nanti (target) 10 besar dulu,” ujar Imam Nahrawi, seusai memberikan orasi ilmiah dalam Dies Natalies ke-48 di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Jumat (7/4/2018).

Terkait target itu, Imam meminta doa masyarakat agar Indonesia dapat berprestasi di rumah sendiri. Para atlet pun diharap mampu bertanding dengan penuh semangat.

“Atlet ini kan aset penting untuk menaikkan bendera merah putih dan mengumandangkan Indonesia Raya. Karena itu, saya hadir di kampus minta doa agar atlet siap bertanding baik,” ujar dia.

Kompas TV Ada sekitar 350 atlet dari 40 cabang olahraga yang akan dikukuhkan dan dilepas oleh Presiden Jokowi nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com