Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadir di Acara Pertemuan Ulama, Yusril Bantah Gabung Koalisi Prabowo

Kompas.com - 27/07/2018, 21:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan partainya belum bergabung dengan koalisi pengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Yusril menanggapi kehadirannya dalam acara Ijtima (Pertemuan) Ulama yang turut dihadiri partai yang berencana mengusung Ketua Umum Gerindra itu, seperti Gerindra, PKS, dan PAN.

"Ya saya datang sebagai pihak yang diundang. Kesempatan ini sebagai pihak yang diundang ya saya hadir memenuhi undangan ini," kata Yusril di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (28/7/2018).

Baca juga: Akan Bertemu Pimpinan PKS, Prabowo Datangi Acara Pertemuan Ulama

"Ini (seolah) kami sudah masuk koalisi. Sekarang pun sudah dibangun opini melalui media seperti itu padahal kami tak pernah diundang untuk rapat koalisi itu," kata Yusril lagi.

Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra di Hotel Menara Peninsula, Jumat  (27/7/2018)DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra di Hotel Menara Peninsula, Jumat (27/7/2018)
Menurut Yusril, dalam membangun koalisi semestinya dibahas pula format capres dan cawapres secara bersama-sama. Hal itu, kata Yusril, belum dilakukan partainya dengan PAN, PKS, dan Gerindra.

Selain itu, ia merasa harus mempertimbangkan lebih jauh kepentingan umat Islam Indonesia yang menjadi konstituen mereka.

Baca juga: Gerindra, PAN, dan PKS Jaring Apsirasi Ulama untuk Tentukan Cawapres

"Kami harus menimbang kepentingan kami, kepentingan umat Islam dan kepentingan bangsa Indonesia juga," ujar Yusril.

"Apakah memang kami rasakan koalisi ini ada manfaatnya atau tidak. Kalau tidak ada manfaatnya ya kami merasa tidak perlu bergabung dengan koalisi. Kalau ada manfaatnya ya kami teruskan," lanjut dia.

Kompas TV Joko Widodo yang sudah mengantongi dukungan dari enam partai koalisi masih belum mengumumkan nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com