Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur SBY, Romahurmuziy Berterima Kasih

Kompas.com - 26/07/2018, 16:18 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang telah memberikan teguran kepadanya.

"Saya berterima kasih atas peringatan SBY, apalagi beliau adalah Presiden ke-6 dan tokoh nasional yang sudah terbukti makan asam garam dan mampu mengantarkan partainya menjadi pemenang," kata Romy, sapaan akrab Romahurmuziy, di Jakarta, Kamis (26/7/2018), seperti dikutip Antara.

Rommy menyatakan, dirinya perlu banyak menimba ilmu.

Baca juga: Romy: Info Tepercaya, SBY Ajukan AHY Jadi Cawapres Jokowi

Ketua umum PPP Romahurmuziy usai menghadiri Rakornas PPP di Hotel Milenium, Jakarta, Rabu (24/1/2018).KOMPAS.com/Ihsanuddin Ketua umum PPP Romahurmuziy usai menghadiri Rakornas PPP di Hotel Milenium, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Ia lantas menyinggung Pilkada DKI 2017, di mana PPP bersama Demokrat, PKB, dan PAN, dengan bimbingan SBY mengantarkan Agus Harimurti Yudhoyono untuk pertama kalinya muncul di panggung politik nasional.

"Saya menghormati apa pun pilihan politik SBY dan PD dalam Pilpres 2019 sebagai bagian dari prinsip saling menghormati rumah tangga masing-masing parpol. Yang penting ku tahu yang kau mau," kata Rommy.

Baca juga: Kata Romy, AHY Disepakati Jadi Menteri jika Bergabung Koalisi Jokowi

SBY saat jumpa pers di kediamannya di Jakarta, Rabu (25/7/2018) malam, menegur Rommy atas pernyataannya bahwa Demokrat batal berkoalisi dengan Jokowi karena AHY ditolak sebagai cawapres.

SBY menegaskan bahwa pernyataan Rommy itu salah dan mengingatkan Rommy agar hati-hati berbicara.

Menurut SBY, tidak baik seorang pemimpin atau politisi mengeluarkan pernyataan tanpa dasar yang kuat.

"Saya harap Bung Romy hati-hati dalam mengeluarkan statement tidak baik bagi pemimpin dan politisi, statement tanpa dasar yang kuat. Saya dan Bung Romy sahabat sehingga tetap menjalin persahabatan, tapi harus hati-hati mengeluarkan statement seperti itu," ujar SBY.
Meski berterima kasih ditegur SBY, Rommy bersikukuh pernyataannya tidak mengada-ada karena didasari informasi tepercaya.

Baca juga: SBY Blak-blakan Proses Komunikasi dengan Jokowi, Ini Penjelasannya

"Saya tidak menyampaikan info sembarangan tentang diajukannya AHY sebagai cawapres kepada Pak Jokowi. Informasi tersebut berkategori A1," kata Rommy.

Bahkan, menurut Rommy, pembicaraan SBY dan Jokowi juga sudah menyepakati pos kabinet untuk AHY sebagai bagian dari rencana koalisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com