Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP Demokrat Akui Pernah Simulasikan Peluang Kemenangan Prabowo

Kompas.com - 18/07/2018, 21:11 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto layak untuk kembali diusung sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.

Menurut Ferdinand, hal itu menjadi salah satu faktor Partai Demokrat intensif dalam menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra.

"Ya tentu kalau bicara layak atau tidak layak, tentu layak. Tapi kalau bicara bisa menang atau tidak, ya nanti masyarakat yang menentukan. Karena justru kami anggap layak maka kami berkomunikasi," ujar Ferdinand saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Bahkan, kata Ferdinand, Partai Demokrat telah melakukan simulasi terkait peluang kemenangan Prabowo.

Ia mengatakan, kemenangan Prabowo akan sangat ditentukan oleh figur calon wapres yang akan dipilih.

"Kami kan juga melakukan simulasi-simulasi banyak. Jadi wakilnya Pak Prabowo akan sangat menentukan. Dengan siapa beliau berpasangan akan sangat menentukan peluangnya untuk menang," kata Ferdinand.

Baca juga: Demokrat Optimistis AHY Bisa Jadi Cawapres bagi Prabowo

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengaku optimistis Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Syarief tetap optimitis meskipun Gerindra telah membangun komunikasi intensif lebih dulu dengan PKS dan PAN.

PKS menyodorkan sembilan kadernya sebagai cawapres, sementara PAN menyodorkan Ketua Umumnya Zulkifli Hasan.

Syarief mengatakan, berdasarkan hasil survei, elektabilitas AHY yang tertinggi dibandingkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, dan Zulkifli.

"Kan harus realitis. Menurut hasil survei, bukan survei Demokrat ya, dari lembaga survei, AHY sebagai cawapres paling tinggi elektabilitasnya. Jadi realistis," ucap Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Baca juga: Demokrat: Komunikasi SBY-Jokowi soal Pilpres Belum Capai Kesepakatan

Sementara itu, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyatakan, kandidat cawapres pendamping Prabowo Subianto kini semakin mengerucut.

Ia mengatakan, kandidat cawapres Prabowo berasal dari dalam dan luar partai politik yang hendak berkoalisi.

Dari PKS, kandidat cawapres Prabowo tersisa dua nama, yakni mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.

Dari PAN, kandidat cawapres Prabowo ialah sang ketua umum, Zullkifli Hasan. Sementara Demokrat menyodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sedangkan dari luar partai, Partai Gerindra mempertimbangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan pengusaha kawakan Chairul Tanjung.

"Itu nama-nama yang perlu mendapat pertimbangan," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Kompas TV Menurut Sandiaga Uno, pertemuan antara Prabowo dan SBY akan dilakukan di Jakarta pada Rabu besok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com