Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Yakin Kadernya Tetap Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Kompas.com - 10/07/2018, 23:53 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi yakin jika sembilan nama kader PKS yang disodorkan ke Partai Gerindra akan dipilih sebagai cawapres pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

“Keyakinan kami saat ini (cawapres) sebab pembicaraan-pembicaraan, dialog-dialog ini pasti berkembang dari jam ke jam, hari ke hari sampai tanggal 10 Agustus jam 11.59 WIB,” ujar Aboe Bakar saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).

Aboe Bakar menegaskan, pihaknya masih berpegang pada sikap resmi Majelis Syuro PKS yang menginginkan Prabowo menjadi capres didampingi salah satu dari sembilan cawapres PKS.

Menurut Aboe Bakar, saat ini pihaknya dan Partai Gerindra masih membahas cawapres yang disodorkan PKS tersebut.

Baca juga: PAN: Jika Gerindra Sepakat Prabowo-Zulkifli Hasan, PKS Akan Ikut

Sembilan kader PKS itu adalah Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

“Nanti kan pasti ketemu pada titik rembug, titik rembug itulah yang akan memunculkan musyawarah. Musyawarah itu yang akan muncul, nanti take and give-nya dan itu nggak bisa dibicarakan sekarang,” kata anggota Komisi III DPR RI tersebut.

Baca juga: Gerindra Tetap Yakin PKS dan PAN Akan Usung Prabowo sebagai Capres

Lebih lanjut, saat ditanya mengenai perbedaan sikap soal posisi calon presiden yang akan diusung antara Partai Gerindra dan PKS, Aboe Bakar berdalih dalam politik merupakan hal biasa dan tak perlu dipersoalkan.

Diketahui partai Gerindra bersikukuh mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto. Sementara itu, PKS mulai membuka opsi untuk mengusung tokoh lain sebagai capres, misalnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“PKS-Gerindra enjoy dan nyaman, tetapi nanti akan muncul dalam dialog. Perlu diingat dalam politik itu setiap orang ketika di dialog akan memunculkan pikiran-pikiran dan itu wajar dalam populasi media,”ujar dia.

“Tetapi pada titik tertentu kita akan ketemu. Tawarannya bagaimana itu ada di last minute, sekarang kami berjuang maksimal,” sambung Aboe Bakar.

Baca juga: Beda Sikap soal Capres, Koalisi Gerindra-PKS Bisa Pecah

Sebelumnya, Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Alynudin menyatakan, partai koalisi menyetujui jika Anies Baswedan maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2019, bukan sebagai calon wakil presiden.

"Wacana Anies Baswedan sebagai cawapres Prabowo Subianto sangat kecil kemungkinan terealisasi. Partai koalisi lebih setuju mengusung Anies sebagai capres, bukan cawapres," ujar Suhud dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (8/7/2018), seperti dikutip dari Antara.

"Pengorbanan umat dan rakyat Jakarta terlalu besar jika Anies hanya cawapres," lanjut dia.

Suhud mengatakan, PKS telah mengusulkan pasangan Anies-Ahmad Heryawan sebagai opsi yang sangat menjanjikan sebagai pasangan untuk melawan petahana.

"Anies-Aher pasangan yang sangat ideal. Keduanya muda, kepala daerah berprestasi, kompeten, pintar, dan religius," ujarnya. Menurut dia, Pilpres 2019 membutuhkan figur baru untuk "melawan" Jokowi.

Kompas TV Internal PKS menyebut ada opsi memasangkan Anies dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com