Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Belum Pikirkan Opsi Poros Ketiga

Kompas.com - 10/07/2018, 20:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku belum memikirkan opsi membentuk poros ketiga di Pilpres 2019. Ia memprediksi Pilpres 2019 hanya akan ada dua poros.

Oleh karena itu, ia mempersilakan pihak yang mengusulkan pembentukan poros ketiga namun tak ingin bergabung.

"Kami hargai kalau ada yang punya pikiran-pikiran berbeda ya namanya di dalam Pilpres ini. Tentu ingin yang terbaik itu kami hargai. Saya memang sampai hari ini masih berpendapat kemungkinan dua," kata Zul, sapaannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Baca juga: Usai Bertemu SBY, Zulkifli Sebut Poros Ketiga Butuh Keajaiban

Ia mengatakan hingga saat ini belum ada partai yang memenuhi syarat untuk membentuk poros ketiga lantaran koalisi sudah terkonsentrasi ke kubu Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Ia menambahkan dua partai besar yang menjadi penentu sudah bergabung menjadi satu yakni PDI-P dan Golkar. Dengan bergabungnya dua partai itu Zulkifli memprediksi poros ketiga sulit terbentuk.

Baca juga: Wacana JK-AHY dan Harapan Akan Poros Ketiga...

Saat ditanya kemungkinan menang bagi pihak penantang petahana jika Pilpres hanya diikuti dua poros, Zul menjawab hal itu merupakan konsekuensi dari implementasi presidential threshold.

Dengan adanya presidential threshold sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional, maka pembentukan koalisi Pilpres akan sulit.

"Ini bukan sulit atau tidak, ini hanya syarat. Dulu saya maunya 0 persen. Kalau 0 persen kan tidak tiga, bisa lima pasangan, bisa empat. Tapi kan syaratnya sudah menjadi undang-undang itu 20 persen," lanjut dia.

Kompas TV Hingga saat ini Partai Demokrat belum mengumumkan dukungannya dalam Pemilihan Presiden 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com