JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid memprediksi peluang terbentuknya poros ketiga di luar Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019 masih terbuka.
Apa lagi, kata Hidayat, saat ini hampir semua partai pengusung Jokowi mengajukan kadernya sebagai cawapres.
Menurut dia, Jokowi bisa memilih cawapres dari kelima ketua umum partai pengusungnya atau di luar partai.
Jika memilih dari partai, ia memprediksi akan muncul kekecewaan dari partai yang ketua umumnya tak dipilih Jokowi.
Ditambah pula, saat ini ada tiga partai yang belum mendeklarasikan dukungan ke Jokowi maupun Prabowo yakni Demokrat, PKB, dan PAN.
Baca juga : PKB Nilai Belum Ada Figur Capres yang Tepat Diusung Poros Ketiga
"Artinya mungkin saja ketika Pak Jokowi menyampaikan calon wakil presidennya bukan dari partai yang mengajukan bisa saja partai itu bergabung membentuk poros yang ketiga. Itu secara teoritis mungkin," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Demokrat saat ini sudah mengajak PKS untuk mendiskusikan pembentukan poros ketiga. Namun hingga saat ini Presiden PKS Sohibul Iman belum sempat bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hidayat menyatakan pertemuan baru dilakukan antara Sohibul dan Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan.
"Nah ini kita tunggu saja kapan kemudian beliau (SBY) pulang dari Banten, dan kapan kemudian beliau merealisasikan keinginannya untuk bertemu dengan PKS," lanjut dia.
Sohibul sebelumnya mengungkapkan bakal bertemu SBY dalam waktu dekat.
Keduanya bertemu untuk membicarakan kemungkinan munculnya poros ketiga dalam Pilpres 2019.
Keinginan SBY tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan pada Selasa (17/4/2018 lalu, saat bertemu Sohibul di kantor DPP PKS.
"Setelah kami bicara, kata Pak Syarief, semua pembicaraan akan disampaikan ke Pak SBY dan katanya nanti akan di-follow up, di mana nanti Pak SBY ingin ketemu saya. Jadi ya saya tunggu saja," ujar Sohibul saat ditemui di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).
Menurut Sohibul, idealnya muncul lebih dari satu atau dua pasangan calon presiden-calon wakil presiden pada Pemilu 2019.
Jika hanya ada dua pasangan calon, kata Sohibul, maka kekhawatiran timbulnya segregasi sosial akan semakin besar.
Baca juga : Amien Rais: Buat Saya Poros Ketiga Hampir Mustahil
Oleh sebab itu, Sohibul menilai gagasan untuk memunculkan poros ketiga merupakan suatu hal yang bagus.
"Intinya bagi kami, idealnya capres itu tidak satu pasang, lebih dari satu atau dua. Nah kalau dua juga ada kekhawatiran nanti terjadi segregasi sosial. ada kubu ini, ada kubu itu," kata Sohibul.
"Dan oleh karena itu gagasan memunculkan poros ketiga saya kira bagus, jadi kekhawatiran itu ya tidak terjadi," ucap dia.