Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PPP Sebut Hasil Pilkada di Jawa Perbesar Peluang Jokowi Jadi Presiden Lagi

Kompas.com - 28/06/2018, 21:39 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PPP Romahurmuziy menilai kemenangan koalisi pemerintah di sejumlah Pilkada 2018 memperbesar peluang terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.

Hal itu terutama jika mengacu pada hasil pilkada di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Jadi bagi kami, kemenangan dalam sejumlah pilkada bersama koalisi pendukung Jokowi di tingkat nasional menguatkan keterpilihan Jokowi dan menjadi modal politik yang kuat untuk meneruskan kepemimpinan beliau di periode kedua," kata Romi, sapaan Romahurmuziy, di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Baca juga: Usai Pilkada, PPP dan Golkar Rapatkan Barisan Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Apa lagi, kata Romi, jika berkaca pada Pilpres 2014, kemenangan Jokowi ditentukan di tiga provinsi tersebut.

Romi menambahkan Jokowi kalah dengan selisih 4,6 juta suara di Jawa Barat dari Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.

Namun setelah kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Ruzhanul Ulum yang diusung PPP, PKB dan Nasdem dan Partai Hanura, Romi yakin peta bakal berubah. 

Lebih lanjut, Romi mengatakan, setelah kemenangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), PPP memiliki kewajiban untuk mengawal Jokowi memenangkan Pilpres 2019.

Sebab, Uu merupakan kader PPP yang nantinya akan duduk sebagai Wakil Gubernur mendampingi Ridwan Kamil.

"Sehingga posisi kami di Jabar memiliki tugas lebih untuk memutar kemenangan Jokowi di 2019. Jateng dan Jatim yang juga dimenangkan koalisi nasional pemerintahan Jokowi, juga memastikan untuk kami mengawal lebih kuat lagi," sambung Romi.

"Dengan hal-hal ini, Insya Allah Jokowi akan memiliki amanah masyarakat dengan lebih mudah dibanding 2014 yang struggling berat," lanjut Romi.

Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, kandidat yang diusung koalisi Jokowi unggul di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca juga: Pencapresan Jokowi Final, Golkar Tak Akan Usung Jusuf Kalla

Di Jawa Barat, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung PPP, Nasdem, PKB, dan Hanura unggul dengan perolehan suara 32,54 persen.

Di Jawa Tengah, pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin yang diusung PDI-P, PPP, Golkar, Nasdem, dan Demokrat juga unggul dengan perolehan suara 58,34 persen.

Demikian pula di Jawa Timur, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang diusung Demokrat, Golkar, PPP, Nasdem, PPP, dan Hanura unggul dengan perolehan suara 53,36 persen.

Kompas TV PDI-P juga menegaskan proses demokrasi di pemilu harus jauh dari sentimen SARA, ujaran kebencian, dan berita bohong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com