Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Balik, Kemenhub Waspadai Kepadatan Kendaraan di Tiga Titik

Kompas.com - 19/06/2018, 09:43 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan ada 3 titik yang diwaspadai terkait kemungkinan terjadinya antrean kendaraan.

Tiga titik itu di Jembatan Kalikuto, gerbang tol Kertasari, dan tol Cipali.

"Tapi dari ketiganya itu mungkin Tol Cipali yang paling harus di-manage secara baik,” kata Budi dalam keterangannya dilansir dari situs resmi Kemenhub, Selasa (19/6/2018).

Baca juga: Arus Balik Lebaran Penumpang di Daop 7 Madiun Naik 400 persen

Budi menegaskan, pihak kepolisian telah memiliki kewenangan penuh di lapangan untuk melakukan diskresi dalam mengatur kepadatan kendaraan di titik-titik tersebut.

“Diskresi yang pertama berkaitan dengan contraflow dan one way, itu bisa dilakukan sewaktu-waktu dan ini sudah dilakukan dan yang kedua yang lebih lugas lagi adalah diskresi untuk membebaskan pembayaran,” ujar dia.

Terkait dengan pemberlakuan satu arah, Budi menilai langkah itu efektif untuk mengurai kemacetan. Ia optimistis tol Cikampek dapat menerima limpahan kendaraan dari tol Cipali.

Baca juga: Selasa Pagi, Sejumlah Titik di Tol Jakarta-Cikampek Dilaporkan Padat

“Ini suatu pola atau suatu cara yang efektif apabila terjadi kemacetan di Tol Cipali dan untuk diketahui Tol Cipali ini memang dimungkinkan untuk satu arah karena setelah ini diterima Tol Cikampek dengan jalur yang banyak, jadi dari kecil membesar,” jelas dia.

Budi menjamin pihaknya bersama pihak terkait lainnya akan terus berupaya mencari solusi terbaik agar arus balik Lebaran ini berjalan dengan baik.

Sebelumnya Budi mengimbau para pemudik yang akan kembali untuk menghindari pulang hari Selasa (19/6/2018) dan Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Tinjau 3 Lokasi, Wakapolri Sebut Peningkatan Arus Balik Belum Signifikan

Kedua hari itu diprediksi sebagai puncak arus balik angkutan Lebaran tahun ini, sehingga diharapkan pemudik memilih pulang sebelum atau sesudah tanggal tersebut untuk menghindari penumpukan kendaraan.

Ia pun menyarankan masyarakat untuk memilih jalan arteri untuk menghindari kemacetan di jalan tol.

"Kami informasikan, masyarakat agar jangan pilih (pulang) tanggal 19 dan 20. Kalau bisa sebelum atau sesudahnya saja, dan tidak harus gunakan jalur tol, bisa pakai jalur arteri," kata Budi kepada pewarta di kantornya, Minggu (17/6/2018).

Kompas TV Petugas memprioritaskan kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com