Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Minta Polisi Umumkan Status Kasus Chat Rizieq Shihab

Kompas.com - 16/06/2018, 15:50 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meminta polisi segera mengumumkan status penanganan perkara chat pornografi yang melibatkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Sihab.

Hal itu dikatakan menanggapi informasi yang menyebut bahwa polisi sebenarnya telah menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) atas kasus chat porografi tersebut.

"Menurut saya, agar polemik ini segera berhenti sebaiknya polisi segera mengumumkan. Toh polisi yang bisa menerbitkan SP3, apa salahnya polisi yang mengumumkan sendiri," ujar Hidayat saat ditemui di kediamannya di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).

Baca juga: Prabowo dan Amien Bertemu Rizieq, Gerindra Diyakini Tinggalkan PKS

Menurut Hidayat, sikap terbuka polisi dinilai akan meredekan konflik. Selain memberikan kepastian hukum, hal itu juga akan meredakan tensi yang meninggi di masyarakat.

Apalagi, menurut Wakil Ketua MPR itu, saat ini adalah saat yang tepat, karena bertepatan dengan momentum Lebaran.

Seperti dikutip dari Antara, pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera menyatakan, kliennya telah menerima SP3 dari penyidik Polda Metro Jaya terkait dugaan percakapan bermuatan pornografi.

Baca juga: Polisi Buru Penyebar Meme Amien Rais-Rizieq Shihab

"SP3 telah sampai ke Habib Rizieq," kata Kapitra saat dihubungi Antara, di Jakarta, Jumat.

Menurut Kapitra, penerbitan SP3 sebagai "hadiah" bagi Rizieq saat merayakan Hari Raya Idulfitri setelah mendapatkan praduga dari kepolisian.

Lebih khusus, tim kuasa hukum Rizieq mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang memutuskan menghentikan kasus yang menyeret pimpinan FPI.

Kompas TV Selain itu, ada aduan dari komunitas atau masyarakat, sehingga akhirnya dihapus oleh Instagram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com