Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan MPR: Kehidupan Beragama Faktor yang Memperkuat Negara

Kompas.com - 16/06/2018, 14:45 WIB
Abba Gabrillin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid mengingatkan bahwa kehidupan beragama adalah salah satu kunci untuk memperkuat negara.

Hidayat juga mengingatkan bahwa tidak satu pun agama yang mengajarkan keburukan dan memberikan rasa tidak aman.

"Beragama itu, dalam konteks Indonesia apalagi, adalah faktor yang menguatkan kehidupan kita sebagai manusia, masyarakat, negara," ujar Hidayat, saat ditemui di kediamannya, di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).

Baca juga: Menteri Agama Imbau Seluruh Khatib Sebarkan Pesan Damai Saat Shalat Ied

Menurut Hidayat, kehangatan dalam setiap Lebaran adalah bukti bahwa agama mengajarkan keramahan yang menggembirakan. Hal itu terlihat dari tradisi umat Muslim saat menjalankan mudik, halalbihalal, hingga saling bersilaturahim.

Hidayat meminta agar masyarakat tidak berpikir bahwa agama, termasuk Islam, sebagai agama yang mengajarkan paham radikalisme dan teror.

Hidayat yang juga Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap momentum Idul Fitri digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memperkuat persaudaraan.

Baca juga: Mensos: Kita Harus Pastikan Anak-anak Teroris Bersih dari Paham Radikalisme

 

Apalagi, Indonesia saat ini sedang memasuki tahun politik. Ia berharap, perbedaan tidak menjadi pemecah persaudaraan sesama rakyat Indonesia.

"Beragama itu bergembira, menghadirkan kohesi sosial yang sangat bagus. Bahkan saling meminta maaf dan memberi maaf. Mana ada radikalis dan teroris meminta maaf dan memberi maaf? Tidak ada," kata Hidayat.

Kompas TV Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tak setuju bila Anies Baswedan maju dalam geralan pemilihan presiden tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com