Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki dari Sukabumi, Ujang Bersalaman dan Berfoto dengan Jokowi

Kompas.com - 15/06/2018, 19:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Ujang (52) terbilang nekat. Ia berjalan kaki dari kampungnya di Sukabumi, Jawa Barat ke Bogor dua hari dua malam, hanya untuk bersilaturahim dengan Presiden Joko Widodo di Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Tujuan saya memang cuma mau silaturahim dengan Presiden Jokowi," ujar Ujang kepada wartawan di Istana Presiden Bogor, Jumat (15/6/2018).

Ia tiba di Istana Presiden Bogor usai shalat Idul Fitri dilaksanakan. Pria yang berprofesi sebagai petani itu langsung bergabung ke antrean masyarakat umum untuk bersalaman dengan Jokowi di dalam Istana.

Baca juga: AHY Senang Lebaran Tahun Ini Bisa Bersilaturahim Lagi dengan Jokowi

Meski hanya mengenakan kemeja motif kotak-kotak lusuh, celana panjang hitam serta sandal jepit, Ujang mengaku, tidak malu ikut mengantre bersama masyarakat lainnya.

Sekitar dua jam kemudian, Ujang baru diperbolehkan masuk ke Istana untuk bersalaman dengan Jokowi.

"Saya bahagia sekali. Seumur hidup baru kali ini ketemu Presiden," ujar Ujang.

Ia mengaku, tidak bisa berkata banyak. Cukup mengucapkan "minal aidin walfaizin saja."

Baca juga: Saat Bersalaman dengan Presiden Jokowi, Apa Saja yang Diucapkan Warga?

Ujang tambah bahagia setelah mengetahui bahwa momen ia bersalaman dengan Presiden diabadikan dalam foto oleh pihak Istana. Apalagi, foto tersebut langsung dicetak dan bisa langsung diambil sebagai kenang-kenangan.

Setelah menyelesaikan misinya, Ujang berencana beristirahat sebentar untuk kemudian melanjutkan lagi berjalan kaki pulang ke kampung halamannya.

"Habis ini pulang lagi ke Sukabumi. Jalan kaki lagi, orang enggak ada ongkos," lanjut dia.

Kompas TV Di hari lebaran, Presiden Joko Widodo menggelar open house di Istana Bogor, Jawa Barat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com