Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Di Jabar Pemilih Jokowi 38,8 Persen, Prabowo 30,2 Persen

Kompas.com - 06/06/2018, 21:59 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Charta Politika menunjukkan bahwa elektabilitas Presiden Joko Widodo di Provinsi Jawa Barat menggungguli elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Dari 1.200 responden di Jawa Barat yang diberi pertanyaan terbuka mengenai siapa yang akan dipilih sebagai presiden jika pemilu dilakukan saat ini, sebanyak 38,8 persen memilih Presiden Jokowi. Sedangkan, 30,2 persen responden memilih Prabowo.

Nama-nama lain juga muncul sebagai sosok yang dianggap pantas menjadi calon presiden, yakni mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Namun, persentasenya sangat kecil, tidak lebih dari 2 persen.

Secara head to head, elektabilitas Jokowi juga masih unggul. Sebanyak 46,1 persen responden memilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu dan 40,5 persen memilih Prabowo.

Baca juga: Survei Charta Politika: Di Banten 28,5 Persen Pilih Prabowo, Jokowi 26,9 Persen

Direktur Eksekutif Yunarto Wijaya mengatakan, hasil survei tersebut cukup mengejutkan. Pasalnya, Jawa Barat merupakan salah satu "lumbung suara" bagi Prabowo pada Pilpres 2014 lalu.

"Pada Pilpres 2014, lumbung suara Pak Prabowo ada di Jawa Barat. Artinya ada PR besar bagi Prabowo di Jawa Barat jika memutuskan kembali maju," ujar Yunarto saat memaparkan hasil survei di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Yunarto menuturkan, meningkatnya elektabilitas Jokowi sangat dipengaruhi oleh tingkat kepuasan masyarakat di Jawa Barat atas kinerja pemerintah.

Hasil survei menunjukkan 71,2 persen responden merasa puas dengan kinerja pemerintah. Sementara hanya 26, 8 persen responen yang menjawab tidak puas dan sisanya menjawab tidak tahu.

Baca juga: Survei Alvara: Elektabilitas Jokowi 46,8 persen, Prabowo 27,2 persen

Menurut Yunarto, seorang petahana akan berpeluang terpilih kembali pada pemilu berikutnya, jika tingkat kepuasan publik mencapai 70 persen dan stabil.

"Tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah memang cukup tinggi," kata Yunarto.

Pengumpulan data survei Charta Politika dilakukan pada 23 hingga 29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,83 persen.

Unit sampling primer survei ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 120 desa/kelurahan yang tersebar di Provinsi Jawa Barat.

Kompas TV Elektabilitas Jokowi unggul 31 persen dibanding Prabowo Subianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com