Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Alvara: Elektabilitas Jokowi 46,8 persen, Prabowo 27,2 persen

Kompas.com - 27/05/2018, 18:50 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Alvara Research Center menunjukkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Presiden Joko Widodo masih menduduki posisi tertinggi dibandingkan beberapa kandidat lainnya.

Direktur Eksekutif Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, jika pemilu presiden diadakan hari ini atau per Mei 2018, maka elektabilitas Jokowi mencapai 46,8 persen.

Sementara itu pesaing terberatnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada pada tingkat elektabilitas 27,2 persen.

"Jika pilpres dilaksanakan hari ini, elektabilitas tertinggi sebagai capres dimiliki oleh Joko Widodo, dengan 46,8 persen dan Prabowo Subianto 27,2 persen. Sedangkan, undecided voters sebesar 14,6 persen," ujar Ali saat memaparkan hasil survei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/5/2018).

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa peningkatan elektabilitas Jokowi dan Prabowo tidak terlalu signifikan dibandingkan survei Alvara pada Februari 2018.

Elektabilitas Jokowi hanya mengalami peningkatan sebesar 0,7 persen sejak survei Alvara Februari 2018, yakni 46,1 persen.

Baca juga: Survei Indo Barometer: Elektabilitas Jokowi 40,7 Persen, Prabowo 19,7 Persen

Begitu juga dengan peningkatan elektabilitas Prabowo sebesar 0,7 persen sejak survei Alvara Februari 2018, yaitu 26,5 persen.

Selain itu, lanjut Ali, elektabilitas kandidat lain di luar Jokowi dan Prabowo belum menonjol. Elektabilitas kandidat lain masih sangat rendah.

Adapun hasil survei lainnya menyatakan, elektabilitas mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 2,2 persen, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo 1,3 persen Gubernur DKI Anies Baswedan 1,2 persen dan Gubernur NTB Zainul Majdi 1,2 persen.

Sedangkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla elektabilitasnya mencapai 1,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 0,9 persen, Muhaimin Iskandar 0,8 persen, Basuki Tjahaja Purnama 0,7 persen, dan Zulkifli Hasan 0,3 persen.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Jokowi 51,2 Persen, Prabowo 23,3 Persen

Untuk nama-nama seperti Rizieq Shihab, Ridwan Kamil, Sohibul Iman, Sri Mulyani, dan Wiranto mencapai 0,2 persen. Kemudian Chairul Tanjung, Oesman Sapta Odang, Romahurmuzy dan Anis Matta sama-sama meraih elektabilitas 0,1 persen.

"Bila ditotal elektabilitas kandidat-kandidat di luar Jokowi dan Prabowo masih sangat rendah, hanya 10,9 persen, yang belum memutuskan 15,1 persen," kata Ali.

Alvara Research Center melakukan survei tersebut pada periode 20 April hingga 9 Mei 2018.

Survei ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yang pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dan teknik multi-stage random sampling.

Total jumlah responden yang disurvei adalah 1.202 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error mencapai 3,10 persen.

Kompas TV Menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada Agustus 2018 lembaga survei ramai-ramai merilis elektabilitas kandidat pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com