Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Pastikan HOTS Tetap Dipakai dalam Ujian Nasional Tahun Depan

Kompas.com - 28/05/2018, 08:48 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan, kementeriannya tak akan menurunkan standar ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Muhadjir memastikan UNBK tahun depan tetap memakai soal dengan acuan standar High Order Thinking Skill (HOTS).

"Pasti akan kita teruskan. Mendikbud bisa saja menurunkan standar, lalu skornya naik semua. Tapi kami tak mau karena ingin membenahi pendidikan," kata Muhadjir saat ditemui usai malam penganugerahan Maarif Award 2018 di studio Metro TV, Jakarta, Minggu (27/5/2018).

Baca juga: Cerita Anak Penjaga WC Umum Raih Nilai Tertinggi UNBK Se-Jawa Timur

Muhadjir menilai Indonesia sudah tertinggal dari negara-negara lain dalam soal ujian nasional. Sebab, selama ini soal ujian nasional masih memakai Low Order Thinking Skill (LOTS).

Dalam standar LOTS, standar yang digunakan hanya sebatas pada tingkat menyimpan informasi ilmu pengetahuan saja.

Sementara standar HOTS mencakup kompetensi analisa, berpikir kritis, memecahkan masalah, meningkatkan kreativitas, hingga menghasilkan inovasi.

Negara-negara lain sudah menggunakan HOTS sesuai standar Programme for International Student Assessment (PISA).

Baca juga: Kepala SMP Otak Pembobolan Soal UNBK di Surabaya Melarikan Diri

Muhadjir sendiri mengakui bahwa kebijakan ini tidak populer. Namun, ia tetap memutuskan untuk terus memanfaatkan kebijakan ini.

"Saya tahu kebijakan ini tidak populer, bahkan saya sempat diminta untuk mundur, karena dianggap tidak sukses. itu enggak masalah, saya memang tidak cari popularitas. Ini untuk benahi pendidikan," kata dia.

Muhadjir juga membantah bahwa soal-soal HOTS belum diajarkan di sekolah-sekolah. Ia menegaskan, tenaga pendidik telah mendapatkan pelatihan HOTS, mulai dari cara menyusun soal dan menuntaskannya.

"Enggak betul itu, guru semua sudah kami beri pelatihan (HOTS)," katanya.

Baca juga: KPAI Terima Pengaduan Orangtua dan Siswa yang Kesal dengan UNBK SMP/Sederajat

Muhadjir berjanji pihaknya akan terus melakukan pembenahan dalam kebijakan ini. Ia menginginkan sekolah-sekolah dan para siswa ke depannya bisa menghadapi berbagai soal dengan standar HOTS. Hal itu demi meningkatkan kemampuan dan kompetensi.

"Kalau enggak seperti itu kita ketinggalan. Enggak bisa bersaing dengan dunia internasional nanti," katanya.

Ia tak mempermasalahkan jika nilai ujian nasional turun. Muhadjir menganggap hal itu wajar demi menciptakan perubahan yang lebih baik.

"Wajar bila standarnya naik, nilainya akan turun. Tapi ini pilihan kami untuk membenahi pendidikan. Supaya bisa mengejar ketertinggalan dengan negara lain," katanya.

Kompas TV Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengusahakan agar pelaksanaan UNBK di hari kedua dan ketiga tidak mengalami keterlambatan lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com