Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wartawan "Kompas" Jelang Runtuhnya Kekuasaan Soeharto...

Kompas.com - 22/05/2018, 10:43 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 20 tahun yang lalu, Joseph Osdar menjadi salah satu wartawan yang ikut dalam perjalanan luar negeri terakhir Presiden Soeharto sebelum lengser dari kekuasaannya.

Wartawan senior Kompas itu ikut meliput kegiatan Presiden Soeharto saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 15 Negara Nonblok (G-15) di Kairo, Mesir pada 9 Mei 1998.

Saat itu, perjalanan ke Kairo terasa sangat berbeda dengan liputan-liputan kenegaraan sebelumnya. Sebab, ketika itu Situasi Indonesia sangat kacau.

Demonstrasi mahasiswa menuntut Soeharto mundur terjadi di berbagai tempat. Tidak sedikit kalangan masyarakat yang memprediksi kejatuhan Soeharto setelah 32 tahun berkuasa.

"Campur aduk enggak keruan waktu itu. Di kantor saja, waktu mau berangkat, ada omongan-omongan, 'Wah ini mau jadi calon Menteri Penerangan di pengasingan'. Artinya bahwa saat itu orang mengira bahwa Soeharto akan jatuh," ujar Osdar dalam acara "Satu Meja" di Kompas TV, Senin (21/5/2018) malam.

Baca juga: 21 Mei 1998, Saat Soeharto Dijatuhkan Gerakan Reformasi...

Senyum Soeharto pun tampak berbeda kala itu. Menurut Osdar, senyum Soeharto tidak seperti biasanya dan terkesan seperti dipaksakan. Hal itu tampak ketika Soeharto memberikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, sebelum terbang ke Kairo.

"Sangat berbeda. Perbedaan kelihatan, walaupun senyum tapi senyumnya sudah enggak senyum seperti biasanya. Juga waktu itu kan sudah ada demo-demo terus kan," tuturnya.

Sesampainya di Kairo, situasi Indonesia semakin memburuk. Selasa 12 Mei 1998 terjadi penembakan beberapa mahasiswa oleh aparat keamanan.

Situasi tersebut juga tak lepas dari sorotan media-media asing. Tayangan berita mengenai situasi di Indonesia diputar berulang-ulang oleh stasiun televisi di Kairo.

Baca: 20 Tahun Tragedi Trisakti, Apa yang Terjadi pada 12 Mei 1998 Itu?

Kemudian, pada Rabu 13 Mei 1998, KKT G-15 ditutup dan dilanjutkan dengan jumpa pers. Soeharto tidak hadir dan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Ali Alatas.

"Televisi yang live di Kairo tentang Jakarta itu seperti negara yang sedang perang, menayangkan gambar demonstrasi yang berubah menjadi kericuhan. Bukan hanya gambar, kan ada juga suara tembakan aparat keamanan, itu diulang-ulang terus," kata Osdar.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com