Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta-Surabaya Tersambung Tol, Kemacetan Mudik Akan Lebih Parah?

Kompas.com - 20/05/2018, 12:23 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Yayasan Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah untuk mengaudit keandalan rest area di sepanjang jalan tol Trans Jawa yang menyambungkan Jakarta-Surabaya.

Hal ini dipandang penting, sebab tersambungnya Jakarta-Surabaya melalui tol diyakini akan menyedot para pemudik Lebaran untuk berbondong-bondong melalui jalan berbayar tersebut.

Bahkan, YLKI meyakini ada kemungkinan kemacetan di jalan tol Trans Jawa akan lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Tersambungnya tol Trans Jawa, dari Merak ke Surabaya akan mengakibatkan kebangkitan lalu lintas signifikan di jalan tol," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan pers, Jakarta, Minggu (20/5/2018).

"Sangat mungkin kemacetan di jalan tol akan lebih parah daripada kemacetan mudik Lebaran tahun sebelumnya," kata dia.

Baca juga: Mudik Lebaran 2018, Wapres Imbau Pemudik Tak Hanya Gunakan Jalan Tol

Terlebih kata Tulus, setiap musim mudik Lebaran tiba, pemerintah selalu memberikan diskon tarif tol kepada para penggunanya.

Di tengah euforia itu, rest area menjadi titik-titik yang krusial. Sebab, sudah bukan rahasia umum kalau rest area justru kerap menjadi penyebab kemacetan parah di jalan tol.

Oleh karena itu, YLKI meminta adanya audit keandalan rest area di sepanjang jalan tol Trans Jawa. Audit mulai dari akses air bersih yang cukup di toilet, penyediaan toilet portabel, penyediaan mushala yang lebih luas.

YLKI juga berharap pemerintah memastikan tidak ada antrean panjang di SPBU, kontrol harga makanan, hingga pemberlakuan buka tutup rest area yang sudah melebihi kapasitas.

Kompas TV Tarif tol yang merupakan rangkaian jalur Tol Trans Jawa ini sebesar Rp 48 ribu untuk kendaraan golongan satu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com