Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Ideologi Parpol, Masyarakat Lebih Tertarik Isu Pragmatis

Kompas.com - 12/05/2018, 14:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis komunikasi politik Hendri Satrio menyatakan, dunia perpolitikan di Indonesia kini sudah masuk ke dalam era pragmatis.

Sehingga, hal-hal terkait ideologi partai politik (parpol) dianggap kurang menarik bagi masyarakat.

"Saat ini politik di Indonesia, terutama marketing politik, masuk ke dalam era pragmatis. Sudah mulai tidak ideologis," ujar Hendri dalam diskusi bertajuk Mengejar Ambang Batas Parlemen di Jakarta, Sabtu (12/5/2018).

Baca juga: Partai Politik Dianggap Pragmatis dalam Menyusun RUU Pemilu

 

Dalam kancah politik saat ini, imbuh Hendri, sudah mulai dibicarakan terkait permasalahan aktual, jangka pendek, dan yang ada kaitannya dengan masyarakat.

Menurut dia, masyarakat ingin tahu bagaimana cara parpol menghadapi kesulitan mereka.

Ia memberi contoh antara lain harga bahan-bahan pokok yang tinggi atau tarif listrik yang naik. Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh parpol.

"Ini yang harus dicamkan oleh setiap kontestan parpol, terutama para caleg (calon legislatif)," tutur Hendri.

Baca juga: Presidential Threshold Dinilai Cegah Koalisi Pragmatis

Ketika parpol atau caleg berbicara mengenai hal-hal yang bersifat ideologis, masyarakat otomatis tidak mengerti.

Masyarakat, imbuh Hendri, lebih tertarik dengan hal-hal yang riil terjadi di lapangan.

"Kalau masyarakat mengatakan ekonomi adalah permasalahan masyarakat saat ini, maka parpol harus bisa menjawab itu," sebut Hendri.

Baca juga: Golkar Memang Pragmatis, Dukung Jokowi 2019 untuk Dongkrak Elektabilitas

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menjelaskan, isu-isu pragmatis merupakan isu yang mudah diserap karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Hal ini terkait pula dengan sistem pemilu di Indonesia yang dapat dikatakan rumit.

"Bagaimana pemilih harus mengenal ratusan calon ketika hari pemungutan suara. Untuk memudahkan pemilih, maka partai harus mempunyai karakteristik yang bisa diidentifikasi dengan mudah oleh pemilih," jelas Titi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com