JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai Polri perlu mengevaluasi pengamanan di Markas Komando (Mako) Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Apalagi, lanjut Fahri, para narapidana teroris itu sampai merebut senjata petugas dan menyerang balik.
"Kalau sampai merebut senjata berarti sistem pengamanannya yang tidak tertata dengan baik ya," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/5/2018).
Baca juga: Masinton Pasaribu: Mako Brimob Sudah 2 Kali Rusuh, Artinya Ada Masalah
Ia pun menyayangkan adanya kejadian tersebut di Mako Brimob sebab kerusuhan antara narapidana teroris dengan polisi sudah pernah terjadi sebelumnya.
Pada November 2017, sempat terjadi kerusuhan antara narapidana teroris dan polisi saat para narapidana hendak digeledah.
"Ya disayangkan kalau ini udah kejadian yang kesekian kalinya ya. Harus ada evaluasi yang menyeluruh kenapa di Mako Brimob itu suka terjadi gejala seperti itu," lanjut dia.
Seperti diketahui, terjadi keributan di dalam rutan yang ada di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5/2018) malam. Beberapa petugas terluka dalam insiden ini.
Baca juga: Kompolnas Minta Foto dan Video Rusuh Mako Brimob Tak Disebarkan
Sementara itu, belum diketahui pasti apakah ada yang terluka dari pihak tahanan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) M Iqbal mengungkapkan bahwa insiden tersebut berawal dari keributan antara tahanan dan petugas kepolisian karena masalah makanan.
Ada pihak keluarga narapidana terorisme yang sedang berkunjung menolak pemeriksaan atas makanan yang dibawanya.
Padahal, sesuai prosedur, seluruh makanan yang berasal dari luar dan diberikan kepada tahanan harus melalui pemeriksaan.