Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo Kumolo: Ada Ormas Ngakunya Pancasila, tetapi Terselubung Mendongkel Pancasila

Kompas.com - 04/05/2018, 22:42 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo mengingatkan akan bahaya terorisme dan gerakan ekstremisme di Indonesia.

Hal tersebut ia sampaikan saat acara Bimbingan Teknik (Bimtek) DPRD se-Indonesia dengan tema "Peran Anggota Legislatif dalam Pemenangan Pilkada, Pileg, dan Pilpres", di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Jumat (4/5/2018) malam.

“Di negara kita ada 362.000 ormas baik di tingkat provinsi dan daerah semua mengaku ormas dasarnya Pancasila. Ada ormas ngakunya Pancasila, tapi terselubung mendongkel Pancasila, contoh ormas Gafatar dan ada Ormas Hizbut Tahir Indonesia (HTI),” tutur Tjahjo.

Baca juga: Di Depan 100 Ulama Dunia, Jokowi Singgung Medsos yang Dipakai Sebar Radikalisme

Ia mengaku tidak anti ormas Islam, melainkan memiliki prinsip tegas untuk mempertahankan ideologi Pancasila.

“Dengan Perppu (Perppu Nomor 2 Tahun 2017) silakan buat ormas yang berdakwah, tapi prinsipnya jangan punya pikiran mengubah Pancasila, mengubah UUD 1945, dan memecah belah NKRI,” tuturnya.

Tjahjo Kumolo meminta kepada seluruh peserta bimtek anggota DPRD untuk mencermati benih radikalisme dan ekstremisme dalam sebuah ormas yang merubah Pancasila.

“Ini sesuatu yang harus dicermati, NKRI ada karena kemajemukan berbagai suku, agama, ras dan golongan hingga lahirnya NKRI,” jelasnya.

Baca juga: BIN Ingin Masjid Jadi Pusat Peredam Radikalisme dan Intoleransi

“Mosok mau dihancurkan, diporak-porandakan,” tambahnya.

Menurut dia, upaya mencegah terorisme dan ekstremisme bukan tanggung jawab TNI, Polisi, semata, tetapi seluruh elemen bangsa.

Acara bimbingan teknik (bimtek) dibuka secara seremonial oleh Mendagri didampingi ketua acara Ribka Tjiptaning.

Kompas TV Oleh karena itu, Wiranto mengimbau kepada masyarakat agar tidak termakan isu-isu menyesatkan yang tersebar di media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com