Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam BAP, Fredrich Minta Ajudan Novanto ke RS Permata Hijau, Jangan Rumah Sakit Lain

Kompas.com - 04/05/2018, 17:34 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fredrich Yunadi memerintahkan agar ajudan Setya Novanto, Reza Pahlevi, membawa Novanto yang baru mengalami kecelakaan ke RS Medika Permata Hijau. Fredrich melarang Reza membawa Novanto ke rumah sakit lainnya.

Hal itu disampaikan Fredrich kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat masih dalam tahap penyidikan. Keterangan itu kemudian dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Namun, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (4/5/2018), Fredrich malah membantah kata-kata yang pernah ia sampaikan kepada penyidik. Ia kemudian meralat keterangan dalam BAP yang sudah ia tandatangani.

"Kalau itu tidak benar Pak. Berarti ada kesalahan waktu itu. Saya ralat Pak," kata Fredrich kepada majelis hakim.

Baca juga : Ditanya Hakim soal Benjol Segede Bakpao Setya Novanto, Begini Jawaban Fredrich Yunadi...

Awalnya, dalam persidangan, Fredrich menjelaskan bahwa pada saat dihubungi oleh ajudan Setya Novanto, Reza Pahlevi, ia menyarankan agar Reza tidak panik. Kemudian, memerintahkan Reza untuk bertanya kepada masyarakat sekitar mengenai lokasi rumah sakit yang terdekat.

Namun, terdakwa dokter Bimanesh Sutarjo merasa keterangan itu tidak sesuai dengan BAP. Dalam BAP Fredrich mengatakan, 'Ya sudah Bapak bawa saja ke rumah sakit yang terdekat yakni Permata Hijau, jangan ke RS Pertamina atau Pondok Indah. Bawa saja ke sana, langsung ke UGD untuk pertolongan pertama'.

"Saya tidak ingat di BAP katakan demikian. Situasi waktu itu mungkin karena jam 24.00 malam sampai jam 12.00 siang. Jadi saya ralat," kata Fredrich.

Kompas TV Sejauh ini, ia merasa nyaman berada di rumah tahanan Cipinang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Nasional
PDI-P Putuskan Hanya Jalin Kerja Sama Politik dengan Pihak yang Tingkatkan Kualitas Demokrasi

PDI-P Putuskan Hanya Jalin Kerja Sama Politik dengan Pihak yang Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Nasional
Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Nasional
PDI-P Serahkan Mandat ke Megawati Tentukan Sikap Partai ke Pemerintah

PDI-P Serahkan Mandat ke Megawati Tentukan Sikap Partai ke Pemerintah

Nasional
Air Mata Puan dalam Pembacaan Sikap Politik PDI-P...

Air Mata Puan dalam Pembacaan Sikap Politik PDI-P...

Nasional
Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi

Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi

Nasional
Sikap Politik PDI-P: Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah, Minta Evaluasi Sistem Pemilu

Sikap Politik PDI-P: Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah, Minta Evaluasi Sistem Pemilu

Nasional
Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Nasional
KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

Nasional
Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Nasional
Pertamina Group Beri Bantuan untuk Korban Bencana Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar

Pertamina Group Beri Bantuan untuk Korban Bencana Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar

Nasional
Anggota DPR Prihatin Isu Penguntitan Jampidsus, Minta Publik Tunggu Pernyataan Resmi

Anggota DPR Prihatin Isu Penguntitan Jampidsus, Minta Publik Tunggu Pernyataan Resmi

Nasional
Malam Minggu, Presiden Jokowi Sapa Rakyat di Malioboro

Malam Minggu, Presiden Jokowi Sapa Rakyat di Malioboro

Nasional
POM TNI Tingkatkan Pengamanan di Kejagung, Puspen: Tak Berkaitan Kasus yang Ramai, Tak Ada yang Istimewa

POM TNI Tingkatkan Pengamanan di Kejagung, Puspen: Tak Berkaitan Kasus yang Ramai, Tak Ada yang Istimewa

Nasional
Kejagung Dijaga Personel Puspom, Ini Penjelasan TNI

Kejagung Dijaga Personel Puspom, Ini Penjelasan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com