Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Asing Diharapkan Tak Abaikan Nasib Pekerja dalam Negeri

Kompas.com - 01/05/2018, 22:18 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menilai pada dasarnya investasi pihak asing terhadap Indonesia merupakan hal yang baik. Namun investasi asing harus menciptakan kemandirian negara dalam mengelola penanaman modal tersebut.

"Kita tidak mau disetir dan diatur. Jadi tetap harus ada kemandirian kita mengelola relasi. Investasi yang datang dari luar itu pasti bagus tapi harus menguntungkan kita," kata Saleh di gedung DPP PAN, Jakarta, Selasa (1/5/2018).

Ia mencontohkan, jika pihak asing melakukan investasi proyek jangka panjang selama 6 tahun, maka harus tercipta pula lapangan kerja selama 6 tahun untuk tenaga kerja dalam negeri. Jika investasi dikelola oleh pihak asing, maka tenaga kerja Indonesia hanya sekadar menjadi penonton.

"Kalau proyeknya 6 tahun, ternyata fakta lapangannya untuk orang asing ya kita dapat apa?" kata dia.

Ia juga berharap agar pemerintah melakukan sinkronisasi data terkait keberadaan tenaga kerja asing di dalam negeri.

Saleh melihat data dari keimigrasian dan Kementerian Tenaga Kerja seringkali tak sama. Dia juga menyoroti lemahnya upaya tim pengawasan orang asing dalam memantau masuknya tenaga kerja asing ilegal.

"Padahal itu ada tim pengawas tenaga kerja asing. Itu (data) dari imigrasi, Kementerian Tenaga Kerja, mestinya itu ada koneksi datanya sama," katanya.

Saleh menegaskan keberadaan tenaga kerja asing tak terhindarkan. Namun demikian ia tak ingin tenaga kerja asing yang datang merenggut hak tenaga kerja dalam negeri.

Ia menyoroti keberadaan tenaga kerja kasar asing yang datang secara ilegal, dan bekerja di sejumlah wilayah Indonesia.

"Ada temuan gajinya beda, gaji mereka lebih bagus, perlakuannya lebih bagus. Ini yang saya kira bisa menyebabkan disharmoni. Karena mereka (tenaga kerja asing dan lokal) satu tempat, kerjannya sama, tapi perlakuannya berbeda. Itu pasti bisa memicu pertentangan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com