Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Ada Intimidasi, Polisi Tuding Bos First Travel Berbohong

Kompas.com - 24/04/2018, 09:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak membantah pihaknya memukul dan mengintimidasi Direktur Utama First Travel Andika Surachman dan istrimya, Anniesa Hasibuan selama diperiksa.

"Tidak benar itu. Dia mau berusaha menghindari jeratan hukum. Kasihan kalau dia ngomong gitu, bicara sesuatu yang tidak benar. Dia tidak diapa-apain kok," ujar Herry saat dihubungi, Senin (23/4/2018) malam.

Herry mengatakan, setiap kali diperiksa, apalagi dalam membuat berita acara pemeriksaan, pasti didampingi pengacara. Lagipula, kata dia, tidak ada tanda-penganiayaan secara fisik jika memang betul dipukuli penyidik.

Menurut pengakuan Andika, ia sempat dikurung di ruangan kecil milik salah satu ruangan pejabat Bareskrim. Herry menanggap kemungkinam itu di ruang kerja Kasubdit. 

Baca juga : Bos First Travel Mengaku Diintimidasi Penyidik Saat Pembuatan BAP


"Biasanya dia diperiksa di ruangan kasubdit, karena ruangan pemeriksaan kita kan terbatas. Itu bukan ruang khusus," kata Herry.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak merilis kasus TPPO Jaringan Arab Saudi di Kantornya, Jakarta, Senin (23/4/2018).KOMPAS.com/ MOH NADLIR Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak merilis kasus TPPO Jaringan Arab Saudi di Kantornya, Jakarta, Senin (23/4/2018).

"Tidak ada kepentingannya kita intimidasi dia. Tidak ada untungnya. Dia menipu dirinya sendiri," lanjut dia.

Sebelumnya, Andika mengaku diintimidasi penyidik Bareskrim Polri setelah ditangkap pada Agustus 2017 lalu.

Hal tersebut disampaikan saat hakim bertanya apakah keterangan di berita acara pemeriksaan sudah sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya.

Dalam sidang, Andika membantah sebagian isi BAP.

"Dari BAP banyak yang tidak saya akui. BAP saya tandatangani karena dalam tekanan," ujar Andika.

Baca juga : Bos First Travel Tak Akui Beli Mobil Hingga Jalan-jalan Keliling Eropa Pakai Uang Perusahaan

Intimidasi yang dia terima berupa ancaman dan pemukulan oleh petugas yang memeriksanya. Bahkan, kata Andika, saat baru ditangkap, ia dan istrinya, Anniea Hasibuan ditempatkan di satu ruangan kecil dan diintimidasi setiap hari.

Andika mengatakan, saat dibawa dari Kementerian Agama saja mereka mendapat perlakuan tak menyenangkan.

"Mereka bilang bahwa saya mau melarikan diri ke London. Tidak. Katanya juga saya punya tiket ke London," kata Andika.

Tak hanya itu, Anniesa dituding membuat paspor dengan nama lain yang digunakan untuk pergi ke London. Andika pum meminta penyidik menunjukkan bukti yang ituduhkan pada mereka.

Baca juga : Ingat Anak, Bos First Travel Menangis Saat Sidang

"Saya minta mana tunjukkan mana paspornya. Kami dibentak keras, jangan banyak bicara," kata Andika.

Diduga menipu ribuan jemaah

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com