Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Jangan Sampai Pembatasan Transaksi Uang Kartal Hambat Kegiatan Ekonomi

Kompas.com - 17/04/2018, 17:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto mendorong pembahasan rancangan undang-undang pembatasan transaksi uang kartal yang saat ini masih disusun pemerintah. Menurut dia, gagasan pemerintah baik agar penyalahgunaan uang tunai dalam jumlah besar tidak terjadi. Namun, ia mrngingatkan penerapannya jangan sampai mengusik aktivitas ekonomi.

"Jangan sampai pengaturan ini jadi penghambat kegiatan ekonomi," ujar Erwin di PPATK, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Erwin berharap regulasi tersebut akan mencegah terjadinya transaksi keuangan yang ilegal. Misalnya, digunakan untuk menyuap, gratifikasi, atau pencucian uang. Jika potensi itu muncul, maka BI sangat mendukung adanya batasan maksimal transaksi tunai. Dalam draf pemerintah, batas maksimal transaksi uang kartal sebesar Rp 100 juta.

Sementara itu, pengawasannya akan dilakukan BI dan PPATK.

"PPATK kbusus untuk pemnerantasan pidana pencucian uang," kata Erwin.

Baca juga : Ini Delapan Alasan PPATK Dorong Pembatasan Transaksi Uang Kartal

Untuk menerapkan regulasi tersebut, Erwin memprediksi ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi BI. Salah satunya perilaku masyarakat yang masih senang bertransaksi tunai, terutama masyaramat yang tinggal di daerah.

Selain itu, perilaku penyelenggara jasa keuangan juga masih perlu didorong supaya lebih tertib menjalankan aturan itu.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, kata Erwin, pihaknya akan mengedukasi masyarakat secara luas dan intensif mengenai manfaat transaksi nontunai dan pembatasan transaksi uang kartal. BI juga terus mendorong penggunaan transaksi nontunai sebagai melalui gerakan nasional nontunai.

Baca juga : Pembatasan Transaksi Uang Kartal Dianggap Bisa Tekan Peredaran Uang Palsu

Sambil menggalakkan gerakan itu, pembangunan infrastruktir dan fasilitas untuk nontunai juga disiapkan lebih merata.

"Kami terus memperkuat sistem, infrastruktur, maupun kapabilitas SDM untuk mengawasi sistem pembayaran untuk mendukung implementasi PTUK," kata Erwin.

"Jadi selain edukasi, ada langkah nyata yang mendorong nontunai," lanjut dia.

Kompas TV Saat ini sejumlah layanan bank dan lembaga tekfin sudah melayani pembayaran listrik non-tunai.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com