Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Ingatkan Parpol Tak Boleh Memecah Belah

Kompas.com - 12/04/2018, 21:08 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir mengingatkan para pengurus parpol untuk tidak menggunakan strategi memecah belah masyarakat dalam kontestasi Pilkada Serentak 2018 maupun Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Haedar dalam halaqah kebangsaan yang diadakan PP Muhammadiyah, di Gedung Pusat Dakwah, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Halaqah yang berlangsung tertutup dari wartawan tersebut dihadiri para pimpinan partai politik.

"Konstentasi politik baik 2018 atau 2019 selalu ada dalam koridor konstitusi, prinsip-prinsip demokrasi dan moralitas, tetapi tidak kalah pentingnya tidak boleh memecah belah menimbulkan keretakan dan permusuhan di tubuh bangsa ini," kata Haedar, dalam jumpa pers usai acara.

Baca juga : Golkar Buka Pintu untuk Kader Muhammadiyah yang Ingin Jadi Caleg

Haedar mengatakan, Muhammadiyah dan partai politik mempunyai pandangan sama bahwa seluruh elemen, memiliki kewajiban moral dan konstitusional menjadikan bangsa Indonesia bersatu, adil dan berdaulat.

Negara juga mempunyai kewajiban konstitusional untuk melindungi hak-hak warganya yang berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila.

"Tantangan terberat kita adalah menyinambungkan nilai-nilai dasar itu untuk diimplementasikan di dalam kehidupan berbangsa," ujar Haedar.

Muhammadiyah, kata Haedar, tetap berkomitmen menjadikan Indonesia sesuai cita-cita kemerdekaan.

Namun, dia menyadari, usia kemerdekaan yang mencapai 72 tahun, hingga kini, masih menyisakan berbagai persoalan antara lain korupsi, penggarapan sumber daya alam yang belum maksimal dan persoalan politik.

Baca juga : Soal Polemik Amien Rais-Luhut, Muhammadiyah Yakin Ada Kedewasaan Sikap

Oleh karena itu, Haedar yakin, persoalan tersebut dapat diselesaikan jika menggunakan spirit kolektif sesuai dengan posisi dan peran masing-masing elemen masyarakat.

Dia juga menyampaikan komitmennya bahwa Muhammadiyah akan selalu berharap positif menjaga demokratisasi.

"Semangat ini akan terus kami pupuk satu sama lain. Kami sadar berbeda posisi dan peran termasuk partai politik. Tapi semua tak mengurangi ikhtiar dan tekad politik untuk menjadikan rakyat sebagai pemilik kedaulatan rakyat," kata Haedar.

Kompas TV Simak dialognya dalam Kompas Petang berikut ini!


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com