JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, perlu ada pembenahan data dan sistem informasi panen pangan di Indonesia.
Hal ini penting dilakukan untuk mengatasi persoalan berbelitnya distribusi pangan hasil panen yang sudah terjadi sejak lama.
"Beras dari Indonesia timur balik ke Jawa, dari Jawa balik ke sana. Itu putar-putar saja, jalan-jalan berwisata," kata Enggartiasto, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Berbelitnya distribusi pangan tersebut, kata dia, membuat harga pangan semakin mahal karena tingginya ongkos distribusi.
"Ya ongkosnya (mahal)," ujar politisi Partai NasDem tersebut.
Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan tengah membenahi sistem informasi panen pangan dengan data-data yang ada.
Dengan sistem tersebut, diharapkan waktu masa panen dan ketersediaan pangan hasil panen di suatu daerah bisa diketahui dengan mudah.
"Ngawi kapan panen? Banyuwangi kapan panen? Sidrap kapan panen? Kapan akan dibutuhkannya? Nanti (ada) pengaturannya dan penyimpanannya," ujar Enggar.