Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Napi Narkoba dan Terorisme Jadi Penghuni Lapas "High Risk"

Kompas.com - 04/04/2018, 20:17 WIB
Yoga Sukmana,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan (PAS) Mardjoeki mengungkapkan, 60 narapidana sudah ditempatkan di lembaga pemasyarakatan (lapas) high risk security.

Ia menyebutkan, 60 napi tersebut terdiri dari 30 napi terorisme di Lapas Pasir Putih dan 30 napi narkoba di Lapas Batu.

Kedua laapas itu berada di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah.

"Sudah kami kirim ke sana," ujar Mardjoeki, di sela rapat kerja teknis pemasyarakatan di Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Baca juga : Wiranto Bahagia Lihat Eks Napi Terorisme dan Korban Saling Memaafkan

Menurut Mardjoeki, lapas high risk security itu sudah beroperasi beberapa bulan.

Kedua lapas itu dipilih karena dinilai paling tepat menjadi lepas dengan pengawasan super ketat untuk napi narkoba dan terorisme.

Khusus untuk napi terorisme, lapas high risk security juga menyediakan upaya deradikalisasi. Hal ini penting untuk memberikan pembinaan dan pemahaman yang tepat kepada napi terorisme.

"Ada proses pembinan dan melalui assesment mereka secara bertahap dan yang sudah betul-betul tidak masuk kategori high risk kita keluarkan dari lapas high risk," kata dia.

Baca juga : Rekonsiliasi Eks Napi Terorisme dengan Korban Punya Dampak Besar

Ia memastikan, sistem pengawasan di lapas high risk sangat ketat.

Seluruh gerak-gerik setiap hari dimonitor oleh kamera pengawas atau CCTV. Satu sel juga hanya diisi oleh satu narapidana.

Kompas TV Para aktivis menduga praktik yang terjadi dilatar-belakangi adanya pungutan liar yang dilakukan pengelola Lapas.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com