Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres 2019, Prabowo Minta Masyarakat Bersabar soal Deklarasi Capres

Kompas.com - 26/03/2018, 23:04 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta masyarakat bersabar terkait pencalonan dirinya sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.

Hal itu diungkapkan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani seusai acara syukuran atas terpilihnya Muzani sebagai wakil ketua MPR di kediaman pribadi Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (26/3/2018) malam.

"Tentang calon presiden, Pak Prabowo meminta kesabaran semua pihak tentang hal ini karena bagaimana pun juga kita harus mengakui ada harapan besar dan keinginan besar masyarakat terhadap Gerindra, terhadap Pak Prabowo," ujar Muzani saat ditemui seusai acara

Menurut Muzani, keputusan Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai capres masih memerlukan perundingan dengan partai koalisi.

Pasalnya, Partai Gerindra hanya memiliki 73 kursi di parlemen dan membutuhkan 39 kursi tambahan dari partai koalisi agar Partai Gerindra bisa mencalonkan Prabowo.

(Baca juga: Prabowo Belum Deklarasi, Politisi Gerindra Sebut Partainya Fokus Pendaftaran)

Meski demikian, Muzani menegaskan kekuragan tersebut bisa diatasi.

"Kita harus catat jumlah kursi Gerindra adalah 73 kursi, masih kurang 39 kursi. memang kekurangan itu bisa saja kita dapat dan Insya Allah itu sudah dapat kita dapatkan," tuturnya.

"Tetapi sekali lagi perundingan untuk memikirkan perjuangan bangsa dan negara perlu kesabaran dan perlu ketenangan. Itulah yang disampaikan oleh Pak Prabowo, termasuk tentang wakil presiden," kata Muzani.

(Baca juga: Saat Hashim Djojohadikusumo Tersenyum Ditanya Wacana Jokowi-Prabowo)

Selain itu, Muzani memastikan partainya akan menggelar deklarasi untuk mengusung Prabowo sebagai capres.

Namun, ia tidak menjelaskan kapan deklarasi tersebut akan dilakukan. Ia hanya mengatakan pada 11 April 2018 mendatang partainya akan menggelar konsolidasi nasional dengan mengumpulkan seluruh kader partai.

"Deklarasi kan persoalan seremoni tapi yang diperlukan adalah kejernihan kita berpikir tentang masa depan bangsa dan koalisi. Itu memerlukan kesabaran dari semua pihak termasuk dari internal Gerindra," ucapnya.

Kompas TV Partai Gerindra juga terus menyaring nama yang akan menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com