Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Calon Pendamping Prabowo Menurut Survei Polcomm Institute, Gatot Tertinggi

Kompas.com - 25/03/2018, 12:20 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Political Communication Institute (Polcomm Institute) melakukan survei terhadap tokoh yang dianggap paling cocok menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Survei ini tetap dilakukan meski Ketua Umum Partai Gerindra itu belum menyatakan maju dalam Pilpres 2019.

"Saat ditanya siapa calon wakil presiden apabila Prabowo maju dalam pilpres, mayoritas responden menjawab Gatot Nurmantyo," ujar Direktur Polcomm Institute Heri Budianto dalam jumpa pers di Cikini, Jakarta, Minggu (25/3/2018).

Dari hasil survei, sebanyak 21,83 persen responden memilih oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo layak untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019.

Posisi kedua ditempati Ketua MPR Zulkifli Hasan. Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) dipilih 18,50 persen responden.

Baca juga: Survei Polcomm Institute: Elektabilitas Jokowi Masih Lebih Tinggi dari Prabowo

Kemudian,  posisi ketiga ditempati Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu dipilih 15, 50 persen responden.

Selanjutnya, posisi keempat ditempati Anies Baswedan. Anies yang sekarang menjabat Gubernur DKI Jakarta dipilih 10,83 persen responden.

Sementara  posisi kelima diisi  Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dengan dipilih 10,42 persen responden.

Tidak konsisten

Meski demikian, menurut Heri, ada temuan yang tidak konsisten dalam hasil survei yang dilakukan. Sebab, dalam survei terkait latar belakang calon wakil presiden, mayoritas responden memilih tokoh agama paling cocok mendampingi Prabowo, yakni sebesar 28,20 persen.

Kemudian, latar belakang tokoh politik dipilih 17,83 persen responden dan tokoh profesional sebesar 15,40 persen.

Baca juga: Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo Masuk Daftar Cawapres Prabowo

Sementara latar belakang militer hanya dipilih sebesar 15,42 persen. Jumlah itu berbanding terbalik karena mayoritas responden memilih Gatot yang paling cocok mendampingi Prabowo.

"Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan responden tentang latar belakang tokoh nasional. Responden lebih hafal nama daripada latar belakang," kata Heri.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Survei dilakukan dengan wawancara langsung secara tatap muka pada 18 Maret hingga 21 Maret 2018.

Adapun tingkat kepercayaan dalam survei ini sebesar 95 persen. Kemudian, tingkat kesalahan atau margin of error sebesar 2,83 persen.

Kompas TV Partai Gerindra akan mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019 pada April mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com