JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga kini belum mendeklarasikan diri secara resmi sebagai calon presiden untuk Pilpres 2019.
Politisi Gerindra Aryo Djojohadikusumo mengatakan, itu karena Gerindra fokus pada pendaftaran Prabowo sebagai capres.
"Jadi begini bagi kami di Gerindra bukan deklarasi, yang penting adalah pas pendaftaran presiden waktu 4 sampai 9 Agutus nanti," ujar Aryo di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
(Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Ingin Pendamping Prabowo dari Kalangan Nasionalis-Religius)
Saat ini, kata Aryo, Gerindra terus melakukan pembicaraan dengan calon mitra-mitra koalisi seperti PKS, PAN, Demokrat, bahkan PKB. Hal itu untuk memenuhi syarat presidential threshold untuk pencalonan Prabowo sebagai capres.
Aryo mengakui bahwa pihaknya tak mau mengambil risiko terburu-buru mendeklarasikan calon.
Ia berkaca pada Pilkada DKI tahun 2017, di mana pada saat itu Gerindra mendaftarkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di KPU pada menit-menit terakhir.
Hal terburuk yang dialami Gerindra, kata Aryo, adalah ketika ada partai yang telah ikut mendeklarasikan Sandiaga Uno sebagai calon gubernur DKI Jakarta, lalu mengalihkan dukungannya ke koalisi lain.
(Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Nilai Prabowo Lebih Siap pada Pilpres 2019)
"Itu contoh aja pengalaman kami, bukan deklarasinya, tapi (fokus) pendaftaran," ucap dia.
Oleh karena itu, Aryo menilai Gerindra tak ingin terburu-buru dan mempersilakan koalisi Jokowi untuk mendeklarasikan dukungannya terlebih dahulu.
"Jadi bagi kami itu enggak penting bagi partai lain deklarasikan Jokowi atau siapapun calon presiden siapa aja sah-sah saja, yang penting waktu pendaftaran yang penting pas pendaftaran. Jadi tunggu tanggal mainya," pungkasnya.
Terkait dengan cawapres pendamping Prabowo, Aryo membantah Gerindra membentuk tim khusus pencarian cawapres. Sebab, Prabowo menghormati keputusan kongres partai yang menyerahkan pilihan cawapres sepenuhnya di tangan Prabowo.
"Tetapi beliau tetap menunggu dapat masukan dari teman Gerindra se-Indonesia," ujar Aryo.