JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga meminta seluruh kader Golkar tak terus menerus membahas calon wakil presiden (cawapres) pendamping Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019.
Hal itu disampaikan Andi menanggapi ramainya isu pencalonan wakil presiden di internal Partai Golkar. Beberapa di antaranya mulai menyuarakan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai sosok cawapres pendamping Jokowi.
Menurut Andi, ada yang lebih penting dari pembahasan cawapres, yakni pemenangan Partai Golkar dalam Pemilu Legislatif 2019.
Ia mengkhawatirkan, raihan kursi partai berlambang beringin pada Pemilu Legislatif 2019 justru tak optimal lantaran para kader lebih fokus membahas cawapres Jokowi daripada strategi meraih kursi.
"Golkar sebaiknya fokus pada pemenangan pileg dan bagaimana realisasi target penambahan jumlah kursi di DPR," kata Andi melalui pesan singkat, Jumat (23/3/2018).
(Baca juga: "Kader Golkar akan Lebih Semangat kalau Pak Airlangga Jadi Cawapres Jokowi")
Ia menambahkan, sebaiknya penentuan cawapres diserahkan kepada Jokowi. Karena itu, Partai Golkar hanya perlu memberi kriteria sosok cawapres yang berkualitas dan mampu mendongkrak elektabilitas Jokowi.
"Partai Golkar cukup memberikan masukan bahwa siapa pun calon wakil presiden yang mendampingi Jokowi nanti adalah sosok yang memiliki kapasitas yang cukup, loyal dan memberikan kontribusi elektoral yang signifikan untuk meraih mayoritas suara rakyat," ujar Andi.
"Sekali lagi sebaiknya Golkar fokus pada langkah, strategi, dan upaya untuk bisa mencapai target penambahan kursi DPR dan menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2019," kata dia.