Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Operasi Penyelamatan 16 Warga Negara Jepang saat Peristiwa 1965

Kompas.com - 23/03/2018, 06:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA 22 Maret 2018, kebetulan saya makan siang di sebuah restoran sushi Okunoen, Tsukiji, di Tokyo. Ada 3 meja besar di satu ruangan di restoran itu. 

Saya, istri, dan teman-teman duduk di satu meja. Sementara, di dua meja lainnya duduk orang-orang Jepang yang tidak kami kenal.

Kebetulan di antara teman kami satu meja ada yang berulangtahun. Kejutan datang ketika kami selesai makan dan hendak meninggalkan restoran.

Seorang pelayan bersama dua orang teman kami yang tinggal di Tokyo datang dengan kue ulangtahun lengkap dengan lilin dan bernyanyi “happy birtday to you”.

Yang mengejutkan, melihat perayaan kecil itu, orang-orang Jepang yang tidak kami kenal yang duduk di dua meja dekat kami berhenti makan, berdiri, dan ikut bernyanyi. Kami menghampiri mereka dan menyapa satu per satu seraya mengucapkan terima kasih atas simpati mereka.

Di salah satu meja ada empat orang kakek dan satu orang nenek. Mereka bertanya dari mana asal kami. Mengetahui kami dari Indonesia salah seorang dari mereka berbicara dua tiga kata dalam bahasa Indonesia, di antaranya “terima kasih.”

Interaksi menjadi lebih hangat. Bincang-bincang ringan terjadi. Ada yang mengaku pernah tinggal di Yogyakarta kurang lebih 3 tahun.

Salah satu dari mereka memperkenalkan diri sebagai Toshimitsu Morita, anggota manajemen grup kontraktor Jepang yang bertugas membangun Hotel Ambarukmo.

Konon, Ambarukmo Hotel, Bali Beach, dan Samudra Beach Hotel adalah Hotel Internasional yang dibangun Jepang sebagai bagian dari program pampasan perang Jepang untuk Indonesia.

Operasi penyelamatan

Tidak ada perbincangan istimewa hingga mereka tahu bahwa saya adalah mantan anggota Angkatan Udara Republik Indonesia. Mengetahui bahwa saya adalah prajurit Angkatan Udara, Bapak Toshimitsu menyampaikan kisah dramatis operasi penyelamatan 16 warga Jepang dari Jogyakarta ke Jakarta pada tahun 1965.

Mereka adalah empat dari 16 orang yang diselamatkan. Nenek di meja itu dulu adalah seorang guru yang mengajar di Universitas Gajah Mada. Sementara, empat kakek tersebut adalah anggota manajemen kontraktor yang membangun Hotel Ambarukmo.

Bapak Toshimitsu Morita, Goro Yamazaki, Tsuyoshi Hashiba, Hiroski Takahashi, dan Ibu Noriko Ishizaki yang duduk di meja sebelah kami dengan terbata-bata dalam bahasa campuran Jepang, Inggris, dan Indonesia menceritakan kisah yang tidak akan pernah mereka lupakan seumur hidup.

Dengan bantuan sahabat saya, orang Indonesia yang telah lebih 30 tahun tinggal di Jepang, sebagai penterjemah sukarela, Toshimitsu San dan teman-teman menceritakan kisah dramatis di tahun 1965 saat operasi pembasmian PKI tengah berlangsung di Jawa Tengah.

Situasi saat itu demikian chaos, tidak menentu, dan gawat. Segala kemungkinan terburuk bisa terjadi terhadap ke-16 orang Jepang tersebut. Dalam situasi yang menegangkan mereka dievakuasi oleh polisi dan prajurit Angkatan Udara ke Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com