Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantik Pejabat Eselon II, Yasonna Minta Wujudkan Pelayanan Bebas Korupsi

Kompas.com - 14/03/2018, 19:43 WIB
Robertus Belarminus,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly melantik sekitar 100 pejabat eselon II di kementeriannya. Dalam kesempatan itu, Yasonna berpesan agar para pejabat yang dilantik mewujudkan pelayanan bebas korupsi.

"Segera wujudkan pelayanan bebas dari korupsi dimulai dari birokorasi bersih di tempat kerja Saudara," kata Yasonna, dalam pidato pelantikan di Graha Pengayom, Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Yasonna juga menekankan agar para pejabat yang dilantik itu menjaga integritas, menghindari diri dari perbuatan tercela, melakukan tata kelola pemerintahan yang baik, dan menjalankan amanah dalam bertugas.

Selain itu, para pejabat yang dilantik itu diminta untuk meningkatkan kinerja dan melakukan langkah strategis di tempat kerjanya yang baru.

(Baca juga: Kemenkumham Minta Calon Sipir Tak Ikut "Permainan" di Lapas)

Pejabat eselon yang dilantik menjadi kepala kantor wilayah atau kepala divisi misalnya, harus bisa membangun kerja sama dengan pihak atau instansi di luar Kemenkumham, seperti dengan Kapolda, Kajati, Gubernur dan lainnya di wilayahnya.

Kemudian, lanjut Yasonna, mereka juga harus bisa menjadi inspirasi bagi anak buahnya untuk bekerja keras.

Seusai acara pelantikan, Yasonna mengatakan, dirinya berharap para pejabat itu dapat mengimplementasikan penerapan e-goverment dalam memperbaiki dan mempercepat kinerja Kemenkumham.

"Jadi semua pelayanan-pelayanan publik harus sudah semakin lebih baik. Kalau yang di (Ditjen) Pemasyarakatan, harus betul-betul membuat lembaga pemasyarakatan tempat dia bekerja menjadi lebih baik, mengatasi masalah-masalah narkoba, dan lain-lain," ujar Yasonna.

Menurut dia, rotasi dan mutasi ini merupakan sesuatu yang biasa untuk penyegaran dan kebutuhan organisasi. Harapan, para pejabat itu dapat meningkatkan kinerja mereka lebih baik lagi.

Kompas TV Kemenkumham Berencana Bangun Lapas Baru di Banten
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com